Tulungagung, IDN Times - Seorang dokter di Kabupaten Tulungagung meninggal setelah terpapar COVID-19. Dokter bernama Rachmat Tubagus tersebut meninggal dunia pada Selasa (8/12/2020) pagi.
Rachmat Tubagus diketahui merupakan dokter umum di sebuah rumah sakit swasta di Tulungagung. Dengan tambahan ini terdapat 5 tenaga kesehatan (nakes) di Tulungagung yang meninggal dunia karena COVID-19. Rinciannya 3 perawat, 1 bidan, dan 1 dokter.
1. Dirujuk ke rumah sakit di Surabaya
Ilustrasi nakes meninggal dunia, IDN Times/ istimewa Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad menjelaskan, almarhu sudah dinyatakan positif COVID-19 sejak bulan lalu. Dokter Rachmat juga telah menjalani perawatan selama 3 minggu terakhir ini.
Pada minggu pertama pasien dirawat di RDUD Dr Iskak Tulungagung. Setelah itu pasien dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.
"Kondisinya sempat membaik setelah melewati masa kritis, namun tiga hari terakhir ini kondisinya terus mengalami penurunan," jelasnya dikonfirmasi Selasa siang.
2. Status Tulungagung tetap oranye
Ilustrasi virus corona, IDN Times/ istimewa Selama ini dokter Rachmat tidak bekerja di fasilitas rujukan COVID-19. Diduga, yang bersangkutan dari seseorang yang berobat ke rumah sakit tempatnya bertugas. Gugus Tugas setempat telah melakukan tracing kepada keluarga dan rekan kerja yang berkontak erat dengan almarhum.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Saat disinggung mengenai tambahan kasus kematian ini. Kasil menuturkan, menurut perhitunganya Tulungagung masih akan berada di zona oranye.
“Kami berusaha menghitung 15 indikator ditambah dengan kematian, kayaknya gak berubah (tetap zona oranye),” imbuh Kasil.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Gedung Karantina di Tulungagung Sudah Penuh
3. Rasio penularan virus 2,03
Ilustrasi tes virus corona, IDN Times/ istimewa Berdasarkan hasil perhitungan, ratio penularan (Rate of Transmision) Tulungagung berada di angka 2,03. Artinya 1 orang sudah menularkan kepada 2 orang.
Dengan tambahan kematian ini, nantinya akan ada perubahan mekanisme penanganan pasien Covid19 untuk melindungi pasien dan tenaga medis. Untuk memutus penyebaran covid-19 ini, pihaknya meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
“Harapan kami sebenarnya mengurangi viral load di masyarakat dengan menghentikan aktivitas, tapi sulit diterapkan,” tukasnya.
Baca Juga: Hamil 34 Minggu, Ibu di Tulungagung Meninggal karena COVID-19
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis.
Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.