Sumur Warga di Kota Kediri Tercemar Minyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kediri, IDN Times - Belasan Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri diresahkan dengan tercemarnya air sumur mereka. Sejak Jumat (08/09/2023) lalu, air di dalam sumur warga ini berubah menjadi pekat dan mengeluarkan bau tak sedap. Setelah diperiksa ternyata air sumur mereka ini seperti tercampur minyak. Bahkan air tersebut dapat terbakar saat disulut api.
1. Kondisi semakin parah sejak hari Jumat
Salah satu warga, Sulastri (58) mengungkapkan sejak sebulan terakhir ini sudah merasa curga dengan kondisi air di dalam sumurnya. Namun yang paling parah terjadi Jumat lalu. Saat menimba air di sumur ternyata yang berubah menjadi pekat. Usai mengecek dan menghirup air tersebut terasa menyengat seperti bercampur minyak.
"Jumat jam 4 sore terus saya biarkan, tapi di hidung menyengat. Lalu jam 8 tidak kuat, di di tenggorokan tidak enak dan berwarna hitam, saya lapor ke Pak RT," ujarnya, Senin (11/09/2023).
Baca Juga: Siswi Kediri Lolos Paskibraka Nasional, Bupati Kediri Hadiahkan Ini
2. Warga terpaksa beli air untuk minum
Sulastri tidak banyak memiliki pilihan dan tetap menggunakan air sumur untuk kebutuhan rumah tangga seperti mencuci baju. Hasilnya saat baju sudah kering akan tampak seperti tercampur minyak. Sedangkan untuk kebutuhan minum Sulastri memilih membeli air galon isi ulang seharga 5 ribu. Namun jika benar-benar kepepet, ia memaksa untuk memasak air tersebut. "Kalau airnya kehabisan, nekat ini. Masih tetap dipakai, jika airnya bening," tuturnya.
3. Tunggu hasil uji sampel
Sementara itu, Ketua RT 05 Kelurahan Tempurejo, Abdullah Mubarok mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke sejumlah pihak. Dalam beberapa hari terakhir ini beberapa pihak seperti kepolisian dan Labkesda Pemkot Kediri telah mengambil sampel air warga. Namun hasilnya belum keluar. Total terdapat 14 KK yang mengalami kejadian ini. "Saat ini air seperti keluar warna pelangi, seperti tercampur dengan minyak," pungkasnya.
Baca Juga: Kabupaten Kediri Ganti Destination Branding Jadi ‘Kediri Berbudaya’