Strategi Risma-Gus Hans Lawan Petahana di Pilgub Jatim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Blitar, IDN Times - Pasangan Risma-Gus Hans telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memenangi Pilgub tahun ini. Mereka berbagi tugas sesuai dengan kultur. Pasangan yang diusung oleh PDIP dan Hanura ini menyadari lawan pasangan petahana cukup berat. Meskipun begitu pasangan ini mengaku sangat tertantang dan semangat dalam pertarungan ini.
1. Gus Hans fokus garap wilayah hijau
Bacawagub Zahrul Azhar Asumta mengatakan ada pembagian tugas dengan Risma untuk pemenangan Pilgub ini. Pria yang akrab disapa Gus Hans ini menyebut akan lebih fokus masuk ke kaum dan daerah yang kental religinya. Sedangkan Risma bakal fokus masuk ke kaum dan daerah nasionalis.
"Saya sih tidak pilih ya, tapi dari sisi kultur kami nanti akan konsentrasi ke teman-teman yang hijau yang merah biar bu Risma saja," ujarnya, Rabu (4/9/2024).
Baca Juga: Risma-Gus Hans Ziarahi Makam Bung Karno di Blitar
2. Gus Hans merupakan tokoh NU
Sosok Gus Hans diketahui merupakan putra dari KH As’ad Umar dan Azah As’ad yang tumbuh dan dibesarkan di keluarga Nahdliyin. Pria kelahiran 1976 itu, merupakan merupakan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), yang mengembang amanah sebagai Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PW LKKNU) Jawa Timur. Selain itu Gus Hans juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur serta tercatat sebagai Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang.
3. Semangat lawat pasangan petahana
Meski fokus pada ceruk suara di kalangan hijau, namun Gus Hans belum mau berspekulasi terkait perolehan suara. Gus Hans juga menyadari lawan pasangan petahanan di Pilgub tahun ini sangat berat. Terlebih memiliki kesamaan bakcground.
"Justru karena beliau kuat maka kami juga akan bersemangat ini menjadi tantangan tersendiri,” pungkasnya.
Baca Juga: Pesan Netralitas dari Risma-Gus Hans ke Penyelenggara Pilkada