Petugas Temukan Makanan Mengandung Zat Berbahaya di Tulungagung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menggelar sidak terhadap sejumlah penjual makanan dan minuman takjil, yang biasa dijual di pinggir jalan. Dalam sidak ini mereka menemukan sejumlah makanan dan minuman, yang terbukti mengandung zat berbahaya seperti Rhodamin B, borak dan formalim.
Selain melakukan pemeriksaan, petugas juga memberikan edukasi kepada penjual untuk selalu menjaga kebersihan makanan yang dijajakan.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Takjil Buka Puasa Paling Favorit dan Mudah Dicari
1. Dinas Kesehatan pastikan mutu makanan yang dijual
Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinas Kesehatan Tulungagung, Masduki menjelaskan sidak ini merupakan salah satu tugas pokok, untuk memastikan keamanan pangan. Dinas Kesehatan selalu mengawal mutu makanan yang dijual. Dalam pemeriksaan ini petugas mengambil sejumlah sampel makanan dari para penjual makanan takjil. Dari empat titik lokasi berbeda, total petugas mengambil 31 sampel makanan.
"Sampel makanan ini kita ambil untuk diperiksa apakah ada bahan makanan berbahaya di dalamnya atau tidak," ujarnya, Jumat (16/4/2021).
2. Temukan makanan mengandung borax, rhodamin B dan Formalin
Sampel makanan ini kemudian diperiksa dengan menggunakan cairan dan kertas khusus. Hasilnya petugas menemukan beberapa diantaranya mengandung zat berbahaya. Untuk makanan jenis kerupuk petugas menemukan adanya zat borax dan rhodamin B. Sedangkan makanan jenis usus dan cecek positif mengandung formalin. Ketiga zat ini sudah dilarang penggunaannya dalam produk makanan dan minyman.
"Baik borax, rhodamin B serta formalin sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia," jelasnya.
3. Lakukan pembinaan kepada penjual makanan
Semua temuan dicatat dan dijadikan bahan evaluasi untuk para pedagang agar lebih selektif dalam memilih dan mengolah produk pangan yang dijajakan. Langkah preventif ini dilakukan secara rutin demi mencegah terjadinya kasus keracunan karena makanan takjil. Selain itu Dinas Kesehatan juga akan mengumpulkan produsen makanan, untuk mensosialisasikan zat terlarang ini.
"Kesempatan ini kami gunakan juga untuk mengedukasi warga dan pedagang agar memilih makanan yang sehat dan higienis untuk dikonsumsi," pungkasnya.
Baca Juga: Resep Kolak Labu Kuning, Takjil Berbuka Puasa yang Istimewa