Peternak di Blitar Ini Temukan Ramuan untuk Tangani Wabah PMK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Blitar, IDN Times - Mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) meresahkan para peternak di Kabupaten Blitar. Mereka mulai berinisiatif menemukan obatnya. Hasilnya para peternak ini mengklaim berhasil menemukan ramuan herbal yang dapat menyembuhkan dan mengantisipasi penyakit tersebut. Meskipun belum dilakukan uji klinis, namun khasiat ramuan ini sudah terbukti dapat menyembuhkan sapi yang terkena PMK dengan cepat.
1. Ramuan dibuat dari 13 jenis bahan alami
Heri, peternak asal Desa Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar mengaku menemukan resep ramuan herbal ini secara tidak sengaja. Ramuan jamu ini terbuat dari 13 macam bahan alami. Di antaranya kunyit, jahe, temulawak, temu ireng, bawang putih, mengkudu, serai, daun sirih, daun kelor, gula merah, garam, prebiotik dan air kelapa.
"Seluruh bahan ditimbang sesuai takaran formula yang ada, kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling lalu dicampur dengan prebiotik bisa EM4, Yakult atau lainnya. Serta air kelapa secukupnya, sampai terendam semua," ujarnya, Sabtu (09/07/2022).
Baca Juga: Napas Ngos-ngosan Peternak Sapi Perah dari Ngabab
2. Diminumkan 1,5 liter setiap hari
Selanjutnya campuran tadi dimasukkan dalam tong plastik, untuk diaduk sampai tercampur merata. Kemudian diambil airnya yang berwarna kuning kecoklatan, melalui kran yang ada di bagian bawah tong plastik. Ramuan ini diminumkan ke ternak sapi baik yang sehat atau terkena wabah PMK dengan takaran 1,5 liter per hari.
"Setelah diberikan minuman jamu sebanyak 1,5 liter ukuran botol air mineral sehari 1 kali, kondisinya membaik dan berangsur sembuh sehat kembali pada hari ke 2-3. Kemudian yang bergejala juga sembuh, serta yang sehat terjaga imunnya tidak terserang PMK," terangnya.
3. Belum diuji klinis, banyak sapi yang sembuh
Meski belum dilakukan uji klinis, namun hasil dari ramuan ini telah terbukti. Mereka melakukan uji coba untuk ternak sapi di wilayah Kecamatan Gandusari. Hasilnya saat ini wilayah tersebut sangat minim ditemukan kasus PMK. Ramuan jamu ini merupakan salah satu bentuk usaha peternak, untuk menangani wabah penyakit PMK.
"Seperti saat ini, kami banyak menerima pesanan dari teman-teman peternak dari kecamatan lainnya. Maka kami buat kemasan botol 1,5 literan, dengan biaya pengganti bahan dan tenaganya Rp15.000 per botol," katanya.
Baca Juga: 38 Kabupaten/Kota Jatim Bestatus Wabah PMK, Peternak Butuh Pemerintah