Merasa Sehat, Warga di Kediri Tolak Rapid Test Massal

Jalani isolasi mandiri di rumah dua pekan

Kediri, IDN Times - Ratusan warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri menolak pelaksanaan rapid test massal. Dengan membawa aneka poster, mereka menutup akses jalan gang menuju desa tersebut. Warga juga ingin membuka portal jalan desa, setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Sebelumnya warga melakukan isolasi mandiri setelah ditemukan kasus positif COVID-19 di desa tersebut.

1. Merasa sehat karena sudah isolasi mandiri

Merasa Sehat, Warga di Kediri Tolak Rapid Test MassalRatusan warga Desa Kedak tolak pelaksanaan rapid test massal, IDN Times/ istimewa

Abidin, salah seorang perwakilan warga menuturkan mereka enggan menjalani rapid test karena takut harus menjalani karantina jika hasilnya reaktif. Warga juga mengaku dalam kondisi sehat setelah menjalani isolasi mandiri, sehingga tidak perlu dilakukan rapid test.

"Kami semua warga menolak adanya rapid, orangtua mendengar akan ada rapid test sudah tidak bisa tidur nyenyak. Kami semua sehat, yang sakit positif COVID-19 sudah diisolasi di gedung sekolah," ujarnya, Senin (8/6).

2. Minta portal penutup jalan dibuka

Merasa Sehat, Warga di Kediri Tolak Rapid Test MassalIlustrasi virus corona. Dok. IDN Times

Warga juga meminta portal penutup akses jalan ke desa untuk dibuka. Mereka ingin menjalani aktivitas secara normal setelah menjalani masa isolasi mandiri selama 14 hari. Warga berharap aktivitas ekonomi mereka bisa berjalan lagi, setelah melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kami juga ingin agar portal dibuka. Kami sudah isolasi mandiri 2 minggu dan sehat. Portal dibuka agar bisa beraktivitas normal," imbuhnya.

3. Lakukan audiensi dengan polisi

Merasa Sehat, Warga di Kediri Tolak Rapid Test MassalWarga Desa Kedak beraudiensi dengan polisi, IDN Times/ istimewa

Kapolres Kediri Kota, AKBP Miko Indrayana ditemani Kapolsek Semen AKP Siswandi, serta Danramil dan pihak kecamatan kemudian melakukan audiensi dengan warga. Dari hasil audiensi tersebut disepakati portal penutup akses jalan desa akan dibuka.

Namun, akan dibangun pos penjagaan dari pihak warga, Polsek dan Koramil. Selain itu rapid test tetap akan digelar kepada mereka yang memiliki keluhan sakit. "Alhamdulillah ini hanya salah paham saja. Semuanya bisa menahan diri dan saling mengingatkan serta menjaga pola hidup sehat di masa pandemik ini," pungkas Miko.

Baca Juga: Aturan New Normal, yang Masuk Istana Negara Harus Rapid Test Dulu

4. Sebanyak 20 warga dinyatakan positif

Merasa Sehat, Warga di Kediri Tolak Rapid Test MassalIlustrasi virus corona. Dok. IDN Times

Sebelumnya terdapat 300 warga Desa Kedak menjalani isolasi mandiri, setelah ditemukan 20 orang lebih terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka yang terpapar ini diketahui sebagai karyawan sebuah pabrik rokok di Tulungagung. Pasien positif tersebut kini menjalani karantina di gedung SD Kedak 2.

Baca Juga: Kata Sosiolog soal Marak Warga Makassar Tolak Rapid Test

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya