Kiprah Margiono di Dunia Politik, Pernah Maju di Pilkada Tulungagung

Tulungagung, IDN Times - Mantan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Margiono, meninggal dunia Selasa (01/02/2022) kemarin. Pria kelahiran Tulungagung, 30 Juni 1960 ini, diketahui terpapar COVID-19 dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Tak hanya dikenal sebagai sosok jurnalis senior, Margiono juga pernah mencoba peruntungan dalam dunia politik dengan maju sebagai Bupati dalam Pilkada Tulungagung 2018.
1. Maju bersama dalang Wayang Kulit, Eko Prisdianto
Dalam Pilkada 2018 ini, Margiono menggandeng seorang dalang wayang kulit, Eko Prisdianto. Mereka melawan pasangan petahanan Syahri Mulyo- Maryoto Birowo. Secara kekuatan politik, Margiono lebih diunggulkan karena mereka diusung oleh 9 partai politik. Mereka adalah Partai Golkar, Gerindra, Hanura, Demokrat, PAN, PKS, PKB, PPP dan PBB. Sedangkan pasangan petahana hanya diusung oleh dua partai yakni PDIP dan Nasdem.
2. Sempat tersandung dugaan money politic saat kampanye
Saat masa kampanye, Margiono sempat tersandung masalah. Mantan Ketua Umum PWI dua periode ini melakukan aksi bagi uang saat kampanye. Saat dikonfirmasi Margiono membantah aksi bagi uang di Pasar Grosir Ngemplak tersebut bukan merupakan money politic.
Menurutnya besaran uang yang diberikan ini hanya untuk membeli minum dan tidak bisa untuk membeli suara rakyat. Bawaslu sendiri hanya memberi sanksi teguran kepada Margiono dalam kasus tersebut.
3. Kalah meski lawan ditahan oleh KPK
Meskipun Syahri Mulyo ditangkap oleh KPK, namun Margiono gagal memenangi Pilkada tersebut. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Tulungagung, pasangan petahana Syahri Mulyo - Maryoto Birowo unggul di 17 Kecamatan dengan raihan suara 365.201 suara atau 59,96 persen. Sedangkan pasangan Margiono dan Eko Prisdianto hanya meraih 237.775 suara atu 40,04 persen.
Baca Juga: Profil Margiono, Mantan Ketum PWI yang Meninggal Dunia karena COVID-19