Kasus DBD di Tulungagung Masih Tinggi, Ini Kendala Penanganannya

10 pasien meninggal dunia

Tulungagung, IDN Times - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tulungagung masih terus menunjukkan peningkatan. Hingga pertengahan bulan April ini, Dinas Kesehatan setempat mencatat total 409 kasus DBD. Pasien DBD yang meninggal dunia juga bertambah 1 orang. Sehingga total pasien DBD yang meninggal 10 orang. Angka kematian ini menjadi salah satu tertinggi di Jawa Timur.

1. Pelaksanaan PSN kurang maksimal

Kasus DBD di Tulungagung Masih Tinggi, Ini Kendala Penanganannyailustrasi nyamuk Aedes aegypti (pixabay.com/ Mohamed Nuzrath)

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr Kasil Rohmad mengatakan terdapat sejumlah penyebab yang membuat angka kasus DBD mengalami peningkatan. Selain faktor cuaca, pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga kurang maksimal. Banyak masyarakat yang belum memahami betul cara memberantas sarang nyamuk ini.

"Dari hasil evaluasi kami PSN kurang maksimal, seharusnya yang dicari itu sarang nyamuknya," ujarnya, Kamis (18/04/2024).

2. Harus fokus mencari sarang nyamuk

Kasus DBD di Tulungagung Masih Tinggi, Ini Kendala Penanganannyabing image creator

Kasil mencontohkan saat meninjau proses PSN di salah satu desa, yang dilakukan masyarakat seperti kerja bakti membersihkan lingkungan. Hal ini dinilai kurang maksimal untuk memberantas sarang nyamuk. Seharusnya masyarakat langsung fokus mencari genangan air yang selama ini menjadi sarang nyamuk.

"Bukan membersihkan rumput, tapi fokus mencari sarang nyamuk dan memberantasnya," terangnya.

Baca Juga: Kasus DBD di Kabupaten Madiun Naik Jelang Idul Fitri

3. Banyak mesin foging yang rusak

Kasus DBD di Tulungagung Masih Tinggi, Ini Kendala PenanganannyaPetugas lakukan foging di lokasi temuan kasus DB. IDN Times/ istimewa

Selain itu pihak Dinas Kesehatan juga terkendala dengan mesin foging. Banyak mesin foging yang mengalami rusak karena minimnya perawatan. Mesin ini hanya berfungsi saat musim DBD saja. Akibatnya banyak permintaan foging yang belum dapat dipenuhi. Pihak Dinkes sendiri akan menggandeng pihak swasta untuk melakukan foging. "Idealnya di setiap Puskesmas ada mesin foging tapi karena perawatannya kurang banyak yang rusak," pungkasnya.

Baca Juga: DBD di Surabaya 46 Kasus, Eri Cahyadi: Masih Kategori Aman

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya