5 Fakta Kota Blitar, Peristirahatan Terakhir Sang Proklamator

Terletak di sisi selatan Jawa Timur

Blitar, IDN Times - Kota Blitar terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur. Daerah yang berjarak 167 Km sebelah daya Surabaya ini menyimpan beragam keunikan tersendiri. Berbagai peristiwa sejarah yang memberikan pengaruh besar di Indonesia terjadi di kota ini. Bahkan, kota ini menjadi tempat peristirahatan terakhir sang proklamator.

Terdapat 3 kecamatan di wilayah Kota Blitar, berikut IDN Times merangkum 5 fakta tentang Kota Blitar yang harus kamu ketahui.

1. Dikenal sebagai Kota Patria

5 Fakta Kota Blitar, Peristirahatan Terakhir Sang ProklamatorInstagram

Kota Blitar ini mempunyai julukan sebagai Kota Patria. Nama Patria ini mengandung makna cinta tanah air dan bangsa. Adanya peristriwa pemberontakan tentara PETA terhadap Jepang yang dipimpin oleh Sudanco Supriyadi menjadi alasan munculnya julukan ini. Kata Patria sendiri konon diciptakan oleh Suprijadi untuk mengobarkan semangat perjuangan kemerdekaan.

Dengan menyebut kata Patria, orang akan terbayang kobaran semangat nasionalisme yang telah ditunjukkan oleh para patriot bangsa yang ada di kota Blitar melalui roh perjuangannya masing-masing.

2. Dibentuk oleh pemerintah kolonial Belanda

5 Fakta Kota Blitar, Peristirahatan Terakhir Sang ProklamatorLambang Kota Blitar di zaman kolonial belanda. pinterest.com/tukidiyuliantho

Kota Blitar dibentuk oleh pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1906. Pembentukan ini tertuang sebuah Staatsblad van Nederlandche Indie Tahun 1906 Nomor 150 tanggal 1 April 1906, yang isinya adalah menetapkan pembentukan Gemeente Blitar. Momentum pembentukan Gemeente Blitar inilah yang kemudian dikukuhkan sebagai hari lahirnya Kota Blitar.

Pada tahun 1928, Kota Blitar pernah menjadi Kota Karesidenan dengan nama "Residen Blitar". Namun hal ini tidak berlangsung lama dan berdasarkan Staatsblad Tahun 1928 Nomor 497 Gemeente Blitar ditetapkan kembali. Pada tahun 1930, Kotaparaja Blitar sudah memiliki lambang daerah sendiri. Lambang itu bergambar sebuah gunung dan Candi Penataran, dengan latar belakang gambar berwarna kuning kecoklatan di belakang gambar gunung –yang diyakini menggambarkan Gunung Kelud dan berwarna biru di belakang gambar Candi Penataran.

3. Punya 5 Patung Bung Karno di beberapa titik

5 Fakta Kota Blitar, Peristirahatan Terakhir Sang ProklamatorInstagram

Keberadaan makam Presiden Pertama RI, Soekarno di Kota ini juga memberi warna tersendiri. Selain dikenal sebagai Kota Patria, Blitar juga mempunyai nama lain sebagai Kota Proklamator. Tak heran jika kamu berkunjung ke Kota Blitar akan banyak ditemukan sosok patung Bung Karno berukuran besar di beberapa titik. Terdapat 5 patung Bung Karno dengan berbagai pose yang dibuat oleh Pemkot setempat. Keberadaan patung tersebut membuat ikon Kota Blitar sebagai Bumi Bung Karno semakin kuat.

Baca Juga: Menarik! Ini Dia Budaya dan Ciri Khas Kota Blitar 

4. Miliki rumah masa kecil Bung Karno

5 Fakta Kota Blitar, Peristirahatan Terakhir Sang Proklamatorpotret Istana Gebang (instagram.com/jelajahblitar)

Selain patung dan makam, Bung Karno juga memiliki peninggalan berupa Istana Gebang. Rumah yang beralamat di Jalan Sultan Agung No. 69 Kota Blitar ini sebenarnya adalah kediaman Poegoeh Wardoyo yang merupakan suami dari Sukarmini, kakak kandung Bung Karno. Sosok penyambung lidah rakyat ini pernah tinggal di rumah ini ketika masih kecil. Tak hanya Bung Karno saja, namun, kedua orang tuanya pun juga tinggal di tempat ini. Hal tersebutlah yang membuat bangunan ini cukup dikenang sebagai salah satu tempat bersejarah di Blitar.

5. Sentra budidaya Ikan Koi

5 Fakta Kota Blitar, Peristirahatan Terakhir Sang Proklamatorilustrasi ikan koi (pixabay.com/Pexels)

Kota Blitar juga dikenal sebagai tempat budidaya Ikan Koi. Jenis ikan yang berasal dari Jepang ini terkenal dengan berbagai corak warna cerah. Konon, ikan ini dipercaya sebagai simbol cinta dan persahabatan. Ikan koi telah jadi primadona Blitar sejak era 80-an. Dulu, bibit-bibit ikan koi dibawa istri Soekarno dari Jepang. Karena Blitar memiliki alam yang cocok untuk budi daya ikan tersebut, selanjutnya ikan koi jadi terkenal di berbagai penjuru Blitar. Beberapa titik dibangun patung Ikan Koi sebagai penanda.

Baca Juga: Santoso, Sosok Guru SMEA yang Menjadi Wali Kota Blitar

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya