Para Dokter Spesialis di RSUD Tulungagung Pantau Bayi Kembar Siam

Tim perawat dan ahli gizi juga bergabung

Tulungagung, IDN Times - Pihak RSUD dr Iskak Tulungagung telah membentuk tim untuk memantau perkembangan bayi kembar siam. Tim tersebut terdiri dari sejumlah dokter seperti spesialis anak, spesialis bedah, spesialis mikrobiologi serta spesialis radiologi. Selain itu beberapa perawat dan ahli gizi juga dilibatkan dalam tim tersebut. Bayi kembar siam ini akan menjalani perawatan hingga siap untuk dilakukan operasi pemisahan.

1. Bayi kembar siam sudah belajar minum ASI

Para Dokter Spesialis di RSUD Tulungagung Pantau Bayi Kembar SiamKonferensi pers kasus bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Ketua tim, dr Zuhrotul Aini mengatakan secara umum kondisi bayi ini cukup sehat. Bayi kembar siam ini dilahirkan melalui operasi caesar pada usia kandungan 38 minggu. Bayi yang memiliki bobot total 5,1 gram ini sudah bisa meminum ASI.

"Secara umum kondisinya sehat, saat ini sudah belajar minum ASI," ujarnya, Selasa (23/4/2024).

2. Waspadai gangguan kesehatan pada bayi kembar siam

Para Dokter Spesialis di RSUD Tulungagung Pantau Bayi Kembar SiamPerawat saat hendak masuk ruang perawatan bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Dari hasil pemeriksaan sementara, bayi dempet di bagian pantan ini memiliki satu anus dan satu alat kelamin laki-laki. Untuk organ lain seperti tangan dan kaki terbentuk lengkap. Tim sendiri mewaspadai adanya gangguan pencernaan pada bayi tersebut karena hanya memiliki satu anus saja. "Kami selalu perhatikan asupan gizinya juga dan pertumbuhannya," jelasnya.

3. Selama 8 bulan bayi akan dirawat di rumah sakit

Para Dokter Spesialis di RSUD Tulungagung Pantau Bayi Kembar SiamKondisi bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Berdasarkan koordinasi dengan pihak RSUD dr Soetomo Surabaya, tim di Tulungagung ini diminta melakukan screning secara kesuluruhan terhadap kondisi bayi tersebut. Bayi ini baru bisa menjalani operasi pemisahan minimal usia 8 bulan. Selama menunggu operasi tersebut, bayi akan perawatan intensif di RSUD dr Iskak Tulungagung.

"Dari informasi yang kita terima bayi ini bisa dipisahkan melalui operasi tapi minimal harus berusia 8 bulan, selama menunggu operasi kita terus memantau perkembangannya," pungkasnya.

Bramanta Pamungkas Photo Community Writer Bramanta Pamungkas

orang biasa peternak kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya