Underpass A Yani Surabaya Digarap Tahun Depan

Sekarang sedang dihitung Pemkot Surabaya

Surabaya, IDN Times - Rencana pembangunan underpass di kawasan Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani, Surabaya terus dimatangkan. Saat ini proyek tersebut sedang dihitung oleh tim dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, wacana pengerjaan underpass ini sebenarnya sudah terdengar sejak tahun 2016. Rencana pelaksanaan itu sempat terdengar akan dilaksanakan pada 2017.

Namun rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun underpass di Jalan Ahmad Yani tinggal tiba-tiba kabur. Dalam rancangan yang pernah dibahas, underpass Ahmad Yani dibuat di jalur utama Jalan Ahmad Yani arah Sidoarjo.

Alurnya mulai depan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) hingga sisi selatan putar balik depan Dolog. Panjangnya 860 meter dengan kedalaman 8 meter dan terdiri atas dua jalur. Hasil kajian sempat muncul jika pengerjaan proyek ini diperkirakan memakan waktu 30 bulan atau 2,5 tahun.

Namun seiring berjalannya waktu, ada rencana lain kalau dibangun jembatan layang atau flyover di kawasan tersebut. "InsyaAllah ini masih kita sampaikan (bahas) antara flyover dengan underpass, tapi yang pasti dikerjakan tahun 2024. Tapi kita masih berdiskusi biayanya (lebih murah) mana sih antara flyover dan underpass," ujarnya, Rabu (25/10/2023).

Pembangunan jalan penghubung di kawasan Bundaran Taman Pelangi tersebut, sambung Eri, rencananya akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kemudian biayanya dibebankan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

"(Yang mengerjakan) dari Kementerian PUPR," kata dia.

Lebih lanjut, Eri sudah punya pandangan apabila jalan penghubung itu nanti dibangun underpass, maka secara otomatis Pemkot Surabaya harus terlebih dahulu mengubah aliran sungai. 

"Jadi kalau kita itu underpass, maka kita mengubah aliran sungai. Jadi kalau (underpass) di bawahnya sungai kan tidak mungkin, ya bisa tapi harganya pasti akan mahal. Sehingga sungainya kita putus, kita ubah alirannya," kata dia.

Skema mengubah aliran sungai itu merupakan hal yang memungkinkan untuk dikerjakan. Karena beban aliran sungai dari kawasan Injoko ke arah Jalan Jemursari, sebelumnya sudah dipotong berbelok menuju CITO dengan pembangunan saluran baru.

"Kita buat saluran baru kan, ke CITO langsung dia nyebrang ke Korem (Jalan Siwalankerto). Jadi insyaallah bebannya yang ke Jalan Jemursari tidak lagi berat," katanya. 

Meski demikian, Eri menyebut, baik underpass maupun flyover (overpass) keduanya memungkinkan untuk dibangun di Bundaran Taman Pelangi Surabaya.

"Kedua-duanya memungkinkan, tapi saya berharapnya adalah underpass. Sehingga wajah kota tidak tertutup, karena di sana ada taman, pandangannya terbuka. Kalau overpass (flyover) kan jadi tertutup," pungkas dia.

Baca Juga: Lagi-lagi, Underpass Kemayoran Terendam Banjir

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya