Tempuh 30 Km Demi Perpanjang SIM, Tapi Ditolak karena Kartunya Habis

Padahal udah jauh-jauh, eh habis

Surabaya, IDN Times - Pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) online di Jawa Timur (Jatim) dikeluhkan. Bahkan, sempat dibanding-bandingkan dengan kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodatebek).

Keluhan ini bermula dari warga Jember, Indiana Malia yang sedang pulang ke kampung halamannya. Saat bersamaan, Indi--sapaan karibnya- ingin memperpanjang SIM C miliknya.

Karena jarak rumah Indi yang berada di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu jauh dengan pusat kota Jember, dia memutuskan mengurusnya secara daring. Ketika memasukan data-data, Indi mengaku tak menemukan kendala.

Masalah mulai terasa saat Indi harus diminta tes kesehatan di Satpas terdekat. Tak ada pilihan bagi Indi, ia pun berangkat tes kesehatan ke pusat kota pada 24 Januari 2023. Setelah menempuh perjalanan pulang pergi 60 kilometer, Indi mendapatkan surat sehatnya.

Tak menunggu waktu lama, Indi segera menginput surat keterangan sehat miliknya ke pengurusan SIM online. Nah, ketika hampir selesai, Indi heran karena tidak ada pilihan Satpas Jember di laman digitalkorlantas.

"Adanya Surabaya, Sidoarjo, Malang. Aku pilih Surabaya karena pikirku kota besar," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (9/2/2023).

Indi pun menunggu SIM-nya sekitar dua minggu. Nah, tepat pada Rabu (8/2/2023), dia menerima surat elektronik (surel) dari Digital Korlantas Polri. Indi mengira surel itu berupa konfirmasi perpanjangan SIM C miliknya sukses. Tapi ternyata, perpanjangan miliknya ditolak.

"Ditolak karena kartu SIM-nya habis. Menurutku ini konyol sih! Masak karena kartu habis ditolak, kok gak ada solusi lain? Misal nunggu kartu baru datang atau apa gitu," ungkapnya heran.

Nah dalam surel penolakan SIM C miliknya, Indi juga diminta untuk mengurus di Satpas terdekat. Sedangkan faktanya, Satpas Jember tidak masuk di opsi laman digitalkorlantas. Indi pun tak ambil pusing, dia mengajukan ulang pengurusan dengan memilih Satpas Depok.

"Karena ini kan saya sudah balik (merantau) di Depok. Tidak sampai 24 jam sudah diurus. Jadi ini tinggal nunggu SIM dikirim," kata dia.

Indi pun membandingkan pelayanan online di Jabodatabek berbeda jauh dengan di daerah salah satunya Surabaya. Mulai dari administrasi, tes psikologi hingga kesehatan benar-benar online. Sementara di Jatim khususnya Surabaya masih perlu offline. Kemudian kejutan berupa penolakan sepihak membuat kian runyam.

Dikonfirmasi terpisah oleh IDN Times, Kepala Satlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman membantah kalau kartu SIM di wilayah hukumnya sedang habis. Dia menegaskan semuanya berjalan lancar. "Kartu ada kok. Infonya tidak benar ini (soal kartu habis)," tegas dia. "Sempat habis material itu bulan Oktober/November tahun lalu. Tapi sudah tercukupi sekarang," imbuhnya menegaskan.

Baca Juga: 10 Kelakuan Nyeleneh Orang saat Bawa Mobil, SIM Nembak, nih!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya