Surabaya, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur (Jatim) terus berkoordinasi dengan Bawaslu Sampang terkait dugaan pelangggaran Pemilu 2024. Diektahui, beredar video di media sosial ada sejumlah anak di bawah umur yang mencoblos surat suara Pilpres.

"Sudah kami telusuri. Kami minta Bawaslu Sampang untuk menindaklanjuti," tegas Ketua Bawaslu Jatim, A. Warits saat ditemui di Kantor Bawaslu Jatim, Minggu (18/2/2024).

Warits menyebut kalau tindakan pencoblosan dengan melibatkan anak di bawah umur seperti di dalam video tersebut merupakan pelanggaran berat. Ia bahkan menyampaikan kalau hal itu sudah masuk pada ranah pidana.

"Itu tidak boleh ya. Itu ranahnya sampai ke pidana," kata dia.

Tak sampai di situ, Warits juga memberi sinyal kalau di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran tersebut akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Namun sejauh ini, hal itu masih bergulir dalam penanganan Bawaslu Sampang. 

"(PSU ya?), belum karena itu nanti prosesnya," ucap dia.

Sebelumnya, beredar viral sebuah video yang menampilkan sejumlah anak kecil yang sedang mencoblos surat suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Video itu diunggah di X oleh akun @omongomongcom kemudian dicuitkan ulang oleh pengarang buku Okky Madasari.

Dalam video berdurasi 47 detik itu tampak tujuh orang anak. Beberapa mengambil surat suara di kardus, ada yang membantu membukakan surat suara, kemudian satu orang berperan mencoblos surat suara. Anak itu terlihat mengarahkan paku ke Paslon Presiden - Wakil Presiden 02.

Akun @omongomongcom juga membubuhkan caption dalam unggahannya kalau video itu direkam di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. "Kecurangan lain adalah kegiatan pencoblosan surat suara oleh anak2 di bawah umur sebelum hari pencoblosan di Desa Pandan, Kec Omben, Kabupaten Sampang, Madura," tulisnya.

Baca Juga: Koronologi Bocah Coblos Surat Suara Pilpres di Sampang