Tak Cocok dengan Wabup, Alasan Cak Ipin Memilih "Menghilang"

Maunya yang gimana nih Cak?

Trenggalek, IDN Times - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trenggalek angkat bicara terkait polemik Wakil Bupati (Wabup) Trenggalek M. Nur Arifin. Pihaknya secara terang menyatakan ada potensi tekanan politik ke wabup yang akrab disapa Ipin itu.

“Jadi Mas Ipin itu bukan menghilang. Lebih tepat menepi, mencari inspirasi. Dan saya tahu betul dia masih menyelesaikan tugasnya terutama membantu rakyat miskin yang selama ini menjadi concern-nya. Semua laporan warga kurang mampu direspons cepat,” ujar Ketua DPC PDIP Trenggalek Doding Rahmadi, dalam keterangan tertulisnya Selasa (22/1).

 

1. Ada tekanan politik terkait wabup baru

Tak Cocok dengan Wabup, Alasan Cak Ipin Memilih MenghilangIDN Times/Reza Iqbal

Doding mengatakan, alasan Ipin menepi karena ada tekanan politik terkait sosok wakil bupati baru setelah Ipin dilantik sebagai bupati menggantikan Emil yang bakal menjadi Wakil Gubernur (Wagub) Jatim.

“Di Trenggalek memang lagi ramai isu tekanan politik itu. Ada pihak yang memaksa Mas Ipin menyetujui sosok wabup dan sekda baru. Padahal, mungkin Mas Ipin kurang sreg dengan sosok-sosok itu. Kan ke depan ini Mas Ipin perlu sosok yang bisa diajak berlari membangun Trenggalek, jadi bukan hasil titipan atau tekanan,” kata Doding.

2. Minta Emil lebih kalem

Tak Cocok dengan Wabup, Alasan Cak Ipin Memilih MenghilangIDN Times/Ardiansyah Fajar

Doding juga menyarankan Emil untuk lebih kalem dalam menyikapi sikap diam Ipin. Dia menyampaikan bahwa Ipin tidak mau berpolemik dengan Emil. "Mas Emil ini mau jadi wagub, jadi beri teladan komunikasi yang baik ke warga kami,” terangnya.

3. Ditafsirkan sebagai santun politik

Tak Cocok dengan Wabup, Alasan Cak Ipin Memilih MenghilangIDN Times/Reza Iqbal

Sementara itu, lembaga riset politik Surabaya Consulting Group (SCG) menilai publik berhak tahu ada apa di balik polemik di media massa yang melibatkan Emil dan Ipin. Diamnya Ipin bisa dimaknai dalam dua tafsir politik. Pertama, sebagai bentuk kesantunan berpolitik karena Ipin memang bawahan Emil.

“Mas Ipin dikenal sebagai santri, aktif di Ansor Jatim. Tradisi santri selalu taat kepada seniornya. Sikap diamnya bisa dimaknai bahwa dia menghormati Mas Emil sebagai senior dan atasan, sehingga tak mau berpolemik terbuka,” ujar Direktur Komunikasi Politik SCG, Aprizaldi.

Baca Juga: Wabup Trenggalek Dikabarkan Mangkir, Kemendagri Turun Tangan

4. Dinilai juga ada tekanan politik

Tak Cocok dengan Wabup, Alasan Cak Ipin Memilih MenghilangIDN Times/Reza Iqbal

Tafsir kedua, adalah ada tekanan politik di balik sikap diam dan menepinya Ipin dari hiruk-pikuk polemik tersebut.

”Hampir tiap hari dia bikin program Lapor Rakyat untuk mengabarkan kerjanya. Publik juga mengenal dia sebagai sosok muda tangguh yang memulai perjuangan politiknya dari bawah, dari nol, tanpa membawa orangtua atau patron tertentu. Jadi menarik untuk tahu ada apa di balik sikap Mas Ipin,” pungkasnya.

Baca Juga: Cak Ipin, Wabup Millennials yang "Sadar Usia"

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya