Tahun Depan UN Dihapus, Ini Bocoran Skemanya

Surabaya, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) berencana menghapus Ujian Nasional (UN) pada 2021. Dinas Pendidikan Jatim pun segera menyesuaikan kebijakan tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Hudiyono mengatakan, jika nantinya UN dihapus, maka kebijakan kelulusan dikembalikan ke sekolah. Guru diminta membuat alat ukur untuk penilaian.
"Sifatnya alat ukur itu bukan hanya kognisi saja, tapi bisa karakternya diukur tentu ada alatnya itu. Juga dari sisi literasinya, kecerdasan dia menerima informasi," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Dindik Jatim, Kamis (12/12).
1. Jatim tidak masalah jika UN dihapus
Hudiyono memastikan, Jatim tidak ada masalah apabila UN dihapus. Karena kebijakan tersebut diterapkan berdasarkan evaluasi yang ada. Ia menyebut beberapa sekolah di Surabaya seperti SMAN 5 dan SMA Khadijah, memeliki tolok ukur kelulusannya sendiri.
"Mereka mengukur potensi anaknya ketika mengikuti pelajaran, berdasarkan standar isi kompetensi itu sudah dilakukan," ucapnya.
2. Optimis guru bisa menyesuaikan
Dindik Jatim juga optimis guru-guru bisa menyesuaikan kebijakan Mendikbud ke depan. Sebab, para pendidik inilah yang membuatkan soal untuk siswanya. Mereka akan mendapat pelatihan dan pedoman dari kementerian.
"Guru sudah terlatih, jangan bilang tidak siap, mereka sudah terlatih ketika mengerjakan RPP, jadi RPP itu bagaimana guru membuat soal membuat indikator soal, menganalisa soal," terang Hudiyono.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Ujian Nasional Harus Tetap Ada, Bahaya Kalau Dihapus
3. Masih tunggu juklak dan juknis
Meski begitu, Hudiyono belum bisa membeberkan secara rinci teknis evaluasi pembelajaran pascadihapusnya UN. Ia mengaku masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) dari Kemendikbud.
"Belum ya, ini kan kebijakan ini baru tahun depan 2021. Tahun depan masih menggunakan UN," pungkasnya.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Hapus Ujian Nasional 2021, Ini Alasan dan Gantinya