Suroboyo Bus Jadi Pelat Kuning, Halte dan Waktu Tunggu Jadi Catatan

Idealnya, waktu tunggunya hanya 5-10 menit

Surabaya, IDN Times - Delapan armada Suroboyo Bus telah berganti pelat, yang semula merah menjadi kuning. Masyarakat yang ingin naik, bisa membayar dengan uang elektronik atau nontunai maupun botol plastik. Nah, kebijakan ini mendapat catatan dari Dosen Transportasi Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Wahyu Heriyanto. Salah satu yang disoroti adalah pembenahan halte dan durasi menunggu.

1. Perlu pengaturan jadwal

Suroboyo Bus Jadi Pelat Kuning, Halte dan Waktu Tunggu Jadi CatatanIDN TImes/Reza Iqbal

Wahyu mengatakan, masih ada perlu pembenahan pada Suroboyo Bus. Dia menyebut, 28 armada yang ada masih kurang. Jika dibagi empat rute seperti sekarang ini, penumpang harus nunggu hingga 20 menit. Idealnya, waktu tunggu moda transportasi massal di metropolitan menurutnya adalah 5-10 menit.

Apabila Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya belum bisa menambah armada, Wahyu menyarankan supaya diatur jadwal saja untuk operasional Suroboyo Bus. "Kan sudah aplikasi, itu bisa melihat sampai di mana, tapi kita bisa belum tahu busnya jam berapa sampai halte saya," kata dia.

Padahal, sambung Wahyu, di luar negeri itu  jadwal bus tertera pada papan-papan yang ada di halte. Jadi orang bisa merencanakan perjalanannya dengan baik. "Akan lebih baik, Suroboyo Bus diberi jadwal yang terpampang di halte. Atau, jadwalnya terpampang di handphone itu bolehlah," ungkapnya.

2. Halte masih harus dibenahi

Suroboyo Bus Jadi Pelat Kuning, Halte dan Waktu Tunggu Jadi CatatanIDN TImes/Reza Iqbal

Lebih lanjut, Wahyu juga menyoroti halte Suroboyo Bus. Menurutnya, sebagian halte-halte belum sesuai standar. Dia menyarankan supaya semua halte bisa nyaman bagi calon penumpang agar tidak kepanasan maupun kehujanan. Tak hanya itu, halte juga diharapkan berinformasi jadwal bus dan rutenya.

"Kalau rute sudah terpampang di halte, cuma jadwal yang belum. Tapi ada halte yang masih berupa tanda lalu lintas bahwa ini halte bus tapi belum ada shelternya," ungkapnya.

3. Armada sudah standar internasional

Suroboyo Bus Jadi Pelat Kuning, Halte dan Waktu Tunggu Jadi CatatanIDN TImes/Reza Iqbal

Terkait armada, Wahyu menilai, Suroboyo Bus sudah standar internasional. Dia menyebut kalau di negara maju, busnya selalu low deck seperti Suroboyo Bus. Ditambah lagi, trotoar di tengah kota sudah rata. Sehingga memudahkan pengguna kursi roda.

"Surabaya juga melebihi dari bus-bus yang ada di Eropa. Ada kursi khusus penumpang perempuan. Di luar negeri tidak semua kota ada seperti itu. Kemudian masih bisa menerima sampah plastik itu juga bagus, tidak hanya berbayar, tapi bisa fasilitasi orang punya botol plastik," jelasnya.

Baca Juga: Jadi Pelat Kuning, Suroboyo Bus Bisa Bayar Pakai Uang Digital

4. Idealnya, Suroboyo Bus berada di bawah BUMD

Suroboyo Bus Jadi Pelat Kuning, Halte dan Waktu Tunggu Jadi CatatanIDN Times/Reza Iqbal

Wahyu menambahkan, untuk manajemen masih belum ideal. Karena idealnya dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) laiknya Transjakarta. Sedangkan Suroboyo Bus dikelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah naungan UPTD  Pengelolaan Transportasi Umum pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.

"Idealnya BUMD, tapi untuk membentuk BUMD itu ada syaratnya. Yang Jakarta dulu berangkatnya dari UPT pelaksana kemudian jadi BLUD kemudian BUMD. Saya lihat sekarang ini masih proses ke sana," pungkasnya.

Baca Juga: Anggota DPRD Nilai Komersialisasi Suroboyo Bus Penuh Kejanggalan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya