[WANSUS] Menjaga Marwah SMA Negeri Penghasil "Orang Elit" di Surabaya

SMA-nya Bu Risma nih, senggol dong!

Surabaya, IDN Times - Area sekolah kompleks menjadi salah satu kawasan fenomenal di Kota Surabaya. Sekolah-sekolah di sana dikenal menghasilkan lulusan kaya akan prestasi. Salah satu sekolah yang terus memproduksi generasi berprestasi itu adalah SMAN 5 Surabaya.

Sejumlah nama-nama mentereng, pernah mengenyam bangku pendidikan di sekolah ini. Mulai dari kepala daerah, pengusaha hingga komedian yang pernah menikmati masa putih abu-abu di sekolah yang berlamat di Jalan Kusuma Bangsa Nomor 21, Ketabang, Genteng, Surabaya.

Adapun nama-nama itu antara lain, Gubernur Jawa Timur 1993–1998 dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 1987-1992, Basofi Sudirman, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) 23 Maret 1993–15 Maret 1996, Rilo Pambudi, KSAU 3 Juli 1998–25 April 2002 Hanafie Asnan, Wali Kota Surabaya, Sunarto Sumaprawiro.

Menteri Sosial dan Wali Kota Surabaya 2010-2015 dan 2016-2020, Tri Rismaharini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Mantan Ketua DPRD Surabaya, Wisnu Wardhana dan Bupati Ngawi 2010-2015 dan 2016-2021, Wakil Bupati Ngawi 1999-2004 dan 2005-2010, Budi Sulistyono alias Kanang,

Kapolrestabes Surabaya 2012, Wakapolda Gorontalo 2014, Irbidjemenops Itwasum Polri 2016 Tri Maryanto. Kabaintelkam Polri 2021, Kapolda Papua 2015-2017 dan 2019-2021 Paulus Waterpaw, atlet bulu tangkis Rudi Hartono, Musisi Gombloh, YouTuber Jerome Polin, dan Komedian, Lis Hartono alias Cak Lontong.

Sampai sekarang, SMAN 5 Surabaya tetap menjaga marwahnya. Terbaru, SMALA-sebutan SMAN 5 Surabaya- menjadi salah satu SMA negeri terbaik di Jawa Timur (Jatim). Ini merujuk pada nilai rata-rata Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) 2022 yang diikuti oleh seluruh siswa SMA di Indonesia. Nilai total rata-rata 595,634.

Tak sampai di situ, sekolah yang satu ini terus mengorbitkan siswa-siswa berpretasi. Kepala SMAN 5 Surabaya, Sukirin Wikanto punya resep khusus untuk bisa menjaga marwah SMALA. Tentu, resep ini berdasarkan pengalaman yang pernah dilakoninya selama jadi guru hingga wakil kepala SMAN 5 Surabaya.

Kirin, sapaan karibnya, memberikan bocoran resep meracik 974 siswa SMAN 5 Surabaya dalam sesi wawancara khusus bersama IDN Times. Berikut petikan wawancaranya. 

Saat ini penerimaan siswa harus memakai format zonasi, tentu ini sangat berbeda dibanding beberapa tahun lalu yang memakai format seleksi tes masuk atau hasil nilai ujian nasional. Bagaimana anda melihat fenomena ini?

Ketika dulu belum ada alokasi zonasi, pasti yang daftar SMAN 5 Surabaya "pintar" atau punya prestasi. Sekarang ada zonasi, kami akan tetap terima dan mengupayakan siswa jalur zonasi agar terangkat motivasi belajarnya. Paling tidak bisa mengejar ketertinggalan dari siswa yang memang punya prestasi.

Karena perlu diketahui, zonasi di Jawa Timur inj radiusnya terdekat maka bisa mengisi kuota 50 persen (daya tampung sekolah) dari zonasi itu. Berbeda lagi dengan swasta, mereka tidak ada zonasi. Anak-anak yang sudah niat di sana itu yang masuk swasta.

Bagaimana cara membuat siswa produk zonasi berprestasi? Sehingga marwah sekolah berprestasi di SMAN 5 Surabaya tetap terjaga?

Kami buat terobosan One Student One Talent. Artinya, satu siswa, satu prestasi. Prestasi yang pertama akademik dulu. Jadi siswa diarahkan memilih 13 mata pelajaran. Sebanyak 9 mata pelajaran sesuai sesuai kalender Kemendikbud. Ditambah empat lainnya seperti Debat Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Olimpiade Bahasa Jerman dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia.

Siswa kami arahkan memilih dari 13 akademik itu sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang ada pada dirinya. Selain akademik, ada juga nonakademik. Arahnya ke ekstrakulikuler. Ada basket, pramuka, Paskibraka dan lain sebagainya.

[WANSUS] Menjaga Marwah SMA Negeri Penghasil Orang Elit di SurabayaKepala SMAN 5 Surabaya, Sukirin Wikanto saat di ruang kerjanya. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Kenapa sih tiap siswa SMALA harus dituntut punya prestasi?

Dengan One Student One Talent, saya berharap nanti akan menumbuhkan siswa kami berbudaya prestasi. Sehingga, ujung-ujungnya siswa punya kemampuan di bidangnya. Golnya, siswa juara masing-masing event atau kompetisi.

Jika sudah juara akan punya penghargaan dan piagam. Maka, paling tidak di jalur undangan (SNMPTN), kalau sistemnya tetap seperti ini, yang masuk eligible 30 persen. Siswa sudah punya modal secara otomatis berupa protofilio prestasinya tersebut.

Bagaimana wali murid dan siswa dengan program One Student One Talent?

Alhamdulillah sambutannya luar biasa. Bahkan ada walu murid bilang kalau slogan ini seperti slogan profesor. Kalau profesor itu satu profesor itu satu inovasi. Dengan moto ini, semua antusias sekali menyambutnya.

Apakah siswa tidak tertekan dengan program One Student One Talent?

Bagi siswa jalur zonasi yang kesulitan nanti akan perlahan bisa menemukan sesuatu di mapel yang dipilih. Karena pilihan berdasarkan dari siswa sendiri. Kami tidak menarget tinggi. Kami sesuaikan kemampuannya. Paling tidak ada peningkatan dalam diri siswa. Sehingga tidak ada kata terbebani. Kami sesuaikan dengan potensi yang ada. Kalau kurang di akademik bisa di nonakademik.

Menjaga nama baik SMAN 5 Surabaya tidak hanya soal prestasi, tapi juga mencegah kenakalan remaja pada siswa, bagaimana caranya?

SMAN 5 Surabaya ini tidak hanya cerdas intelektual saja. Kami juga menekankan karakter. Jadi kecerdesan intelektual dan karakter berjalan seiring. Apalah artinya mencetak anak pintar tapi karakternya tidak bagus, dua-duanya seimbang.

Caranya dimulai dari disiplin. Siswa SMAN 5 Surabaya hadir di sekolah tidak terlambat. Disiplin dalam belajar. Disiplin membagi waktu. Disamping budaya harus santun menghormati orangtua, guru, teman dan sekitarnya. Kami ciptakan generasi bangsa cerdas intelektual dan karakternya luar biasa.

Baca Juga: 8 SMK Terbaik di Jawa Timur: Profil Sekolah dan Program Keahlian

[WANSUS] Menjaga Marwah SMA Negeri Penghasil Orang Elit di SurabayaKondisi SMAN 5 Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Apakah ada pendidikan karakter? Jika ada diberikan kapan? Berapa banyak porsinya?

Ada pendidikan karakter. Ada porsinya juga, ada 30 persen di jam pelajaran. Di samping itu, ada harian, bulanan, mingguan dan tahunan. Harian itu diajarkan ketika datang di sekolah, siswa yang pakai sepeda motor di depan gerbang harus turun untuk menuntunnya ke parkiran. Senyum, sapa, salam dan salim ke guru yang ada di gerbang. Ada secara religi, Salat Dhuha dan Dhuhur berjemaah. Tapi tak terjadwal.

Mingguan itu Salat Jumat. Setiap seminggu sekali ada literasi religi. Siswa diberi kesempatan membaca kitabnya masing-masing sesuai kepercayaan pada Hari Rabu. Hari lainnya literasi umum.

Bulanan, setiap satu bulan sekali ada kajian-kajian keagamaan. Tahunan kegiatan keagamaan Idulfitri atau Iduladha serta mengajak untuk kurban. Kemudian pencegahan lain dengan mendorong siswa ikut ekstrakulikuler. Sehingga punya kesibukan untuk menyalurkan energinya.

SMAN 5 Surabaya identik dengan SMA Kompleks yang juga distigma hedon. Bagaimana cara agar siswa terhindar dari budaya hedonisme?

Siswa yang bawa mobil dilarang parkir ke sekolah. Supaya disparitas antara siswa yang kaya dengan menengah atau bawah tidak ada. Jadi setara semua. Masuk SMAN 5 Surabaya ya SMALA yang sama. Tidak kenal latar belakang keluarga, ekonomi dan sebagainya. Budaya setara sudah mengakar ke diri siswa. Tidak ada yang berlebihan atau pamer.

Sejak awal masuk kita tanamkan program Smart Learning. Untuk memberi pondasi pada siswa terkait budaya belajar di SMAN 5 Surabaya. Cara membagi waktu dan belajar yang efektif. InsyaAllah semua punya pemahaman yang sama.

Baca Juga: Top 20 SMA di Surabaya, Masuk 100 Besar Sekolah Terbaik di Jawa Timur

[WANSUS] Menjaga Marwah SMA Negeri Penghasil Orang Elit di SurabayaKepala SMAN 5 Surabaya, Sukirin Wikanto saat di ruang kerjanya. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Selain ancaman kenakalan remaja dan hedonisme, ada juga ancaman kekerasan seksual. Bagaimana pencegahannya di SMAN 5 Surabaya?

Kami secara periodik di kegiatan upacara disampaikan hal-hal yang negatif jangan sampai terjadi di sekolah kami. Tidak hanya kekerasan seksual tapi juga bulying dan kenakalan remaja yang lain.

Kami juga gandeng pihak eksternal, salah satunya kepolisian untuk menjadi pembina upacara. Di situ disampaikan terkait bahayanya perbuatan menyimpang, tata tertib lalu lintas dan lain sebagainya.

Kami menugasi wali kelas untuk bisa mendeteksi setiap permasalahan pada siswanya. OSIS juga diajak untuk berperan aktif ikut melakukan pencegahan dan pelaporan jika ada kekerasan seksual atau kenakalan remaja lainnya.

Amanah Permendikbud tentang penghapusan kekerasan seksual yaitu membuat Satgas di sekolah, apakah sudah dilaksanakan?

Kami sudah jalan. Siswa dilibatkan. Ada pembinanya guru. Ada penanggung jawabnya kepala sekolah. Sudah jalan semua, ada mekanismenya. Meski sudah ada satgas, kami berharap jangan sampai terjadi kekerasan seksual di sekolah ini. Pembinaan dan kegiatan positif akan kami geber. Ini cara kami menghindarkan dari hal negatif seperti kekerasan seksual.

Dari program hingga perhatiannya SMAN 5 Surabaya dengan berbagai isu negatif dunia remaja, apa sih istemewanya sekolah ini? Sehingga alumninya mayoritas sukses?

Yang tidak dipunyai oleh sekolah lain, di SMAN 5 Surabaya ini ada gen. Gen itu misalkan kelas 10-1 sampai 10-10 itu sudah tidak akan diubah lagi. Sampai di kelas 12. Sehingga gennya, 10-1, 11-1 menjadi ikatan batin dan moral anak-anak untuk menjalin kebersamaan. Gen itu sampai di manapun akan terbawa terus.

Selain itu kami punya jaringan alumni yang kuat. Alumni kami tidak hanya di Surabaya. Taruhlah sudah ada yang kuliah di ITB, UI, UGM dan lain sebagainya. Mbak-masnya yang di sana tetap berkomunikasi. Sehingga memberikan kemudahan. Ketika ada yang diterima di sana, otomatis ada paguyubannya di sana. Ditampung di sana, kesulitan apa langsung gayung bersambut.

Ada juga jaringan alumni SMALA. Namanya IKA SMANCA. Kami tetap komunikasi. Jika ada kesulitan, atau ingin bantuan langsung diakomodir. Semua terkoneksi dengan baik.

Baca Juga: 14 Karakter Siswi SMA yang Disukai Dua Teman Cowoknya di Drakor

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya