Sempat Terjadi Cekcok, Begini Kronologi Mutilasi Kediri

Korban dieksekusi di sebuah warung

Surabaya, IDN Times - Polisi terus mendalami kasus pembunuhan mutilasi guru honorer Kota Kediri, Budi Hartanto (28). Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gupuh Setiyono mengungkapkan kronologi pembunuhan ini.

1. Azis berperan untuk membantu Aris saat pembunuhan

Sempat Terjadi Cekcok, Begini Kronologi Mutilasi KediriIDN Times/Ardiansyah Fajar

Gupuh mengatakan bahwa tersangka Aris Sugianto (34) alias AS berkenalan dengan korban, Budi melalui aplikasi Hornet. Keduanya pun melakukan tiga kali hubungan intim dengan transaksi Rp100 ribu tiap berhubungan.

Dalam hal ini, Budi disewa oleh Aris. Mereka pun kembali berkencan untuk keempat kalinya pada tanggal 2 April 2019 di warung milik tersangka, Desa Sambi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Namun, saat itu tersangka tak membayarkan uang sewa ke korban sehingga terjadi perkelahian. Mendengar itu, Azis Prakoso (23) alias AJ yang juga teman Aris mengingatkan korban agar tidak gaduh karena sudah malam.

"Diingatkan, tidak terima malah menampar. Menurut keterangan AJ, korban mengambil pisau diayunkan ke AJ tapi ditangkis. Setelah itu, pisau diambil AJ dan menyabetkannya ke korban," ujar Gupuh.

2. Korban dieksekusi di warung

Sempat Terjadi Cekcok, Begini Kronologi Mutilasi KediriIDN Times/Ardiansyah Fajar

Ketika tersabet, korban sempat berteriak minta tolong. Namun Azis dan Aris terus melakukan penganiayaan hingga mengeksekusi korban dengan cara dibacok hingga meninggal dunia.

Korban meninggal karena kehabisan oksigen dan pendarahan karena luka bacok. Ia mengalami luka di pipi, lengan sebelah kiri, leher, hingga bahu.

"Saat korban meninggal begitu mau dimasukkan koper tidak cukup. Setelah tidak cukup, AS memutuskan memutilasinya," kata Gupuh.

3. Koper diambil dari rumah Aris

Sempat Terjadi Cekcok, Begini Kronologi Mutilasi KediriIDN Times/Ardiansyah Fajar

Sedangkan koper yang digunakan kedua tersangka untuk memasukkan korban ke dalamnya ialah milik Aris. Koper tersebut diambil di rumah tersangka sebelum memasukkan korban ke dalamnya. "Kepada ibunya, AS mengatakan koper dijual, terbukti dengan memiliki uang Rp600 ribu sebagai uang penjualan koper," kata Gupuh.

4. Aris ditangkap di Jakarta saat pesan tiket tujuan Lampung

Sempat Terjadi Cekcok, Begini Kronologi Mutilasi KediriIDN Times/Ardiansyah Fajar

Setelah melakukan pembunuhan dan memutilasi korbannya, para tersangka ini sempat melarikan diri. Azis bersembunyi di Kediri, sementara Aris bertolak ke Ngawi pada tanggal 7 April 2019. Tapi tanggal 10 April 2019, ia terdeteksi sudah di Jakarta dan diringkus di sana. Padahal ia sudah memesan tiket tujuan Lampung untuk 11 April 2019.

"Tanggal 10 pesan tiket ke Lampung unuk tanggal 11 menggunakan bus umu. Diikuti informasi dari saudara AS, kami informasikan ke Polda Metro Jaya tersangka di sekitar Jakarta Selatan," jelas Gupuh.

5. Korban dimasukkan koper dan dibuang ke Blitar

Sempat Terjadi Cekcok, Begini Kronologi Mutilasi KediriIlustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya, warga Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di antara semak-semak dekat sungai, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4). Koper itu ditemukan pencari rumput di desa sekitar.

Saat ditemukan, di dalam koper terdapat mayat yang tidak memakai kain sehelai pun. Tak hanya itu, mayat tersebut tanpa kepala. Setelah ditelusuri, kepala korban ditemukan tersangkut ranting bambu di bantaran sungai kawasan Desa Bleber, Kediri. 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya