Sebulan Memuluskan Longsoran di Tol Surabaya-Gempol

Pandemik COVID-19 tak jadi halangan

Surabaya, IDN Times - Guyuran hujan tengah malam tak menyurutkan semangat para perawat jalan di ruas tol Surabaya-Gempol (Sugem) pada Senin (25/1/2021). Mereka tetap menuju ke KM 06+200 setelah ada laporan bahwa telah terjadi retakan. Dengan sigap mereka langsung menutup lajur satu di KM 06+200. Upaya penguatan dengan mortar pun mulai dikerjakan pada Selasa (26/1/2021). Tak disangka, sekitar pukul 20.00 WIB, retakan dan penurunan semakin meluas, bahkan menjadi longsoran. Musababnya adalah guyuran hujan deras.

Melihat kondisi itu, Jasa Marga tak tinggal diam. Terlebih, tol Sugem adalah salah satu nadi bagi perekonomian di Jatim. Sehari saja terhambat, entah berapa kerugian yang bisa muncul.

Mereka menggandeng Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur (Jatim) melalui Patroli Jalan Raya (PJR) untuk menutup dua lajur sekaligus. Praktis, yang bisa digunakan hanyalah lajur tiga. Mereka juga menerapkan pembatasan kendaraan berat.

“Jadi kendaraan berat selama satu hari setelah kejadian itu (longsor), ada pelarangan untuk melintasi KM 06+200. Jadi yang diizinkan sementara hanya kendaraan kecil saja,” ujar GM Representative Office 3 Jasa Marga Transjawa Tollroad (GM RO 3 JTTRD), Hendri Taufik kepada IDN Times, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Sebagian Ruas Tol Surabaya-Gempol Gunakan 1 Lajur Hingga Sebulan Lebih

Sebulan Memuluskan Longsoran di Tol Surabaya-GempolPengerjaan ruas Tol Sugem KM 06+200 yang longsor. Dok. Humas Jasa Marga

Tak cukup penanganan di lapangan, tim Jasa Marga juga langsung berkoordinasi dengan tim ahli geoteknik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk melakukan penyelidikan secara secara visual.

Hasilnya, lajur dua dapat digunakan. Kendaraan berat diizinkan melintas. Sementara lajur satu tetap harus ditutup sembari menyelidiki struktur tanah lebih rinci dengan metode sondir dan boring.

“Untuk mendapatkan kesimpulan, kondisi longsoran dan jenis tanahnya,” ucap Hendri.

Kesimpulan pertama, kondisi tanah di sekitar longsoran bagus. Hanya perlu diberi perkuatan sementara dengan metode shields pile dan memasang bronjong untuk perbaikan permanennya. Setelah mengetahui kondisinya, pengerjaan ruas longsor itu ditarget 12 hari saja.

Target yang dipatok itu tercapai. Badan jalan sudah dikerjakan pada Sabtu (6/2/2021). Penyelesaian berupa pengaspalan disiapkan keesokan harinya. Petakanya, tanah di sekitar mengalami pergerakan mengakibatkan retakan, Minggu (7/2/2021). Diduga pemicunya ialah hujan yang mengguyur selama 10 hari secara berkala. Rencana mengoperasikan Tol Sugem secara normal pun pupus.

Temuan retakan itu segera dilaporkan ke tim ahli dari ITS. Khawatir dengan adanya longsor susulan, skenario perbaikan dirombak. Apalagi lokasi longsor ini ekat dengan permukiman warga. Digunakanlah metode strauss pile dalam perbaikan. Pengerjaan pun dimulai pada Rabu (10/2/2021). “Kami ditarget selesai akhir Februari,” beber Hendri.

Baca Juga: Dugaan Awal Longsor Ruas Tol Surabaya-Gempol karena Faktor Drainase

Sebulan Memuluskan Longsoran di Tol Surabaya-GempolTerapkan protokol kesehatan COVID-19 saat pengerjaan Tol Sugem KM 06+200 yang longsor. Dok. Humas Jasa Marga

Segala daya dan upaya dikerahkan. Pengerjaan paralel dilakukan. Sebanyak 60 pekerja proyek dilibatkan. Siang dan malam ruas longsoran itu digeber. Nah, yang menjadi tantangan lain ialah kondisi pandemik COVID-19. Namun hal itu diminimalisir sehingga tidak menjadi halangan.

“Dari 3M (Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) yang susah kami hindari menjaga jarak,” kata Hendri. Karena memang lokasi pengerjaan sempit dan melibatkan banyak pekerja untuk mengejar target.

“Saat bekerja kita tidak bisa menghindari kerumunan. Kerumunan yang tidak ada alternatif lain. Kami tetap dibantu pengawas, senantiasa diminimalisir terjadi kerumunan. Jaga jarak satu meter bisa tercapai. Hanya saja kondisi kerumunan tidak bisa kita hindari untuk percepatan,” dia melanjutkan.

Dengan upaya yang optimal, ruas Tol Sugem KM 06+200 akhirnya memasuki tahap terakhir, yakni pengaspalan pada Sabtu (27/2/2021) siang. Pukul 15.00 WIB, lalu lintas di lajur satu yang sudah ditutup sebulan lebih akhirnya dibuka kembali. Namun tetap ada pengaturan selama beberapa hari.

“Masih kendaraan kecil di lokasi penganan itu (lajur satu), jadi masih kita kanal,” terang Hendri.

Sebulan Memuluskan Longsoran di Tol Surabaya-GempolTol Sugem KM 06+200 sudah mulus dan dioperasionalkan secara normal. Dok. Humas Jasa Marga

Nah, sekarang ini ruas jalan tol yang sempat longsor itu sudah normal kembali. Kanalisasi tidak diberlakukan lagi. Jalan tersebut dipastikan sudah kuat. Laju kendaraan yang sebelumnya harus melambat ketika akan melintas ruas KM 06+200, sekarang bisa normal dan maksimal.

“Tanggal 2 Maret 2021 (Selasa), kanal sudah kita bongkar, dilalui dengan bebas. Jadi kendaraan besar sudah melewati di lajur satu,” jelas Hendri. Tak hanya jalan saja, Jasa Marga juga memastikan persoalan di warga sekitar tuntas. Sejak, awal pihaknya mengajak perangkat kelurahan memberi sosialisasi. Bantuan berupa sembako juga disalurkan bagi yang terdampak.

Seorang pengguna Jalan Tol Sugem, Purwiji juga menuturkan, mobil yang dikemudikannya tidak lagi berjalan lambat ketika melalui ruas KM 06+200. Arus lalu lintas di sekitar pun telah lancar. Dia turut mengapresiasi cepat tanggapnya petugas dalam menyelesaikan masalah.

“Kemarin tanggal 3 (Maret 2021) lewat sudah selesai itu pengerjaannya. Sudah lancar semua sekarang,” tukasnya.

Baca Juga: Tol Surabaya-Gempol yang Longsor Dipasang Bronjong, Pekan Depan Tuntas

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya