Surabaya, IDN Times - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan melakukan kunjungan atau safari ke Surabaya dan Madura selama tiga hari. Terhitung sejak 17 - 19 Maret 2023. Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto pun menyentil safari yang dilakukan oleh Anies.

"Safarinya (di Surabaya) kan sepi," ujarnya jelang pelantikan pengurus Taruna Merah Putih (TMP) Jatim di Surabaya, Minggu (19/3/2023).

Menurut Hasto, sepinya safari yang dilakukan Anies di Surabaya karena masyarakat khususnya Surabaya tahu siapa yang berperan menata Kota Pahlawan. Diketahui, Wali Kota Surabaya memang dari PDIP. Mulai dari Bambang DH, Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi.

"Karena tahu Kota Surabaya selama ini tahu siapa yang membangun," kata dia.

Kedatangan Anies, sambung Hasto, dinilai tidak relevan. Dia merujuk pada kondisi DKI Jakarta pasca dipimpin Anies. "Orang datang dengan gagasan-gagasan tidak relevan. Masyarakat Surabaya bisa menilai," tukas dia.

"Kalau orang Surabaya akan berpikir, kalau hebat majukan dulu Jakarta lebih hebat dari Surabaya dong. Baru datang ke Surabaya," pungkas Hasto.

Baca Juga: Pekik Presiden, Topeng, dan Janji Kesejahteraan ala Anies Baswedan