Rumah Pompa Kalidami Berbusa, Ecoton: Waktunya Kurangi Surfactant

Sebenarnya banyak bahan tak perlu dalam kandungan deterjen

Surabaya, IDN Times - Rumah Pompa Bosem Kalidami mengeluarkan busa tebal pada Selasa (2/8/2022) lalu. Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basan (Ecoton) pun angkat bicara. Menurut Ecoton, limbah yang diduga dari deterjen rumah tangga itu membahayakan lingkungan. Kondisi di rumah pompa ini pun menjadi bukti perlunya mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produk pembersih alias surfactant.

1. Anggapan bahwa limbah deterjen tidak berbahaya itu keliru

Rumah Pompa Kalidami Berbusa, Ecoton: Waktunya Kurangi SurfactantRumah pompa Bosem Kalidami Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana

Dikretur Eksekutif Ecoton, Daru Setyorini menegaskan bahwa banyak kajian analisis statistik mengungkap fakta bahwa senyawa yang terkandung dalam produk pembersih atau surfactant mencemari dengan konsentrasi sangat tinggi. Kemudian tidak dapat terurai di perairan berkadar oksigen rendah sehingga
membahayakan lingkungan.

"Anggapan bahwa limbah deterjen tidak berbahaya adalah keliru karena daya racun
surfactant telah dibuktikan pada mikroba, tumbuhan dan hewan," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (4/8/2022).

2. Penggunaannya harus dibatasi

Rumah Pompa Kalidami Berbusa, Ecoton: Waktunya Kurangi SurfactantEcoton saat mengambil sampel di Kalimas Surabaya. Dokumentasi Ecoton

Daru menyampaikan, penggunaan deterjen di rumah tangga maupun industri harus dibatasi untuk mengurangi pencemaran surfaktan di lingkungan. Produsen perlu didorong untuk mengembangkan produk yang ramah lingkungan, tanpa fosfat dan menggunakan bahan yang aman serta berkelanjutan.

"Fosfat memang dikenal sebagai bahan surfactant yang sangat efektif, tersedia dalam berbagai bentuk. Bahan ini cocok untuk formula produk pembersih cair maupun bubuk serta harganya murah," kata dia.

Namun, kata Daru, banyak produk deterjen mengandung bahan aditif yang sebenarnya tidak perlu. Bahan ini dapat memberi fungsi khusus dan nilai lebih pada produk deterjen untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna meskipun tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen.

3. Ada beberapa bahan yang harus dihindari dalam produksi deterjen

Rumah Pompa Kalidami Berbusa, Ecoton: Waktunya Kurangi SurfactantIlustrasi racun (Pixabay)

Menurut Daru, ada beberapa bahan tambahan atau aditif yang harus dihindari dalam produksi deterjen karena tergolong dalam senyawa pengganggu hormone. Bahan-bahan ini antara lain:

1. Triclosan (antibacterial dalam sabun pencuci tangan, sabun mandi batang)

2. monoethanolamine (penghilang minyak lemak dalam detergent, pencuci piring, disinfectant).

3. Limonene, bersifat karsinogenik (penghilang minyak dalam sabun cuci piring and deterjen)

4. Diethyl phthalate (pengikat parfum)

5. Phenethyl alcohol (pengikat parfum dan pengawet antimikroba)

6. Chloroform, karsinogen racun pada sistem syaraf (pelembut pakaian)

7. Benzyl Acetate, karsinogen pada pancreas (pelembut pakaian)

8. Linalol, menggangu sitem syaraf pusat dan fungsi hati (pelembut pakaian)

Baca Juga: Busa Tebal di Sungai Kalidami Surabaya karena Limbah Domestik

4. Pemerintah bisa lakukan beberapa langkah ini

Rumah Pompa Kalidami Berbusa, Ecoton: Waktunya Kurangi SurfactantIlustrasi limbah Dok.IDN Times/Istimewa

Daru pun mendesak pemerintah menelusuri sumber penghasil limbah deterjen, apakah berasal dari rumah tangga atau industri untuk menentukan upaya pencegahan dan rencana pemulihan.

Selain itu, mereka juga perlu menguji kadar deterjen MBAS, fosfat, klorin dalam air sungai dan sedimen dasar sungai di semua inlet rumah pompa banjir di wilayah Kota Surabaya, serta melakukan analisis yang sama untuk air buangan selama rumah pompa dioperasikan. Lalu, memulihkan pencemaran limbah deterjen dan memelihara kualitas air buangan rumah pompa agar selalu memenuhi baku mutu limbah rumah tangga.

"Mengeruk sedimen dasar perairan di sekitar inlet rumah pompa dan mengolah sedimen dengan cara  yang aman untuk menghilangkan kadar limbah deterjen yang terakumulasi dalam sedimen," kata dia.

"Membangun instalasi pengolahan air limbah rumah tangga di semua rumah pompa untuk mengolah limbah cair sebelum dipompa ke perairan penerima dengan activated sludge dan aerator yang memadai," pungkas Daru.

Baca Juga: Eri Curiga, Busa di Rumah Pompa Kalidami Mengandung Limbah Pabrik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya