Rawan Tsunami, BPBD Sebut Early Warning Sytem Ada di Daerah Rawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tsunami di Selat Sunda membuat masyarakat kian khawatir. Pasalnya, dalam bencana itu, alat pendeteksi Tsunami dari Badan Meteorologi, Kimotologi dan Geofisika (BKMG) tak berfungsi. Akibatnya, ratusan nyawa melayang dan puluhan lainnya masih dalam proses pencarian alias hilang. Hal ini pun menjadi perhatian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim).
Baca Juga: [BREAKING] Jokowi Janji Segera Anggarkan Alat Deteksi Tsunami
1. BPBD Jatim tegaskan Tsunami Selat Sunda tak berdampak di perairan Jatim
Plt. Kepala BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan bahwa pihaknya langsung mengecek semua pesisir Jatim pasca adanya Tsunami di Selat Sunda. Dia pun menekankan bahwa pesisir Jatim tidak terdampak adanya erupsi di Anak Gunung Krakatau tersebut. Saya cek di pesisir tidak terdampak," ujarnya kepada IDN Times, Senin (24/12).
2. Jatim miliki potensi bencana tinggi salah satunya tsunami
Suban membeberkan bahwa sebenarnya Jatim memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, salah satunya Tsunami. Maka dari itu, pihaknya telah memasang early warning system di kawasan pesisir. "Kita sekarang ada 87 early warning system. Itu termasuk untuk Tsunami, banjir maupun tanah longsor. Kita bertahap memasang terus di daerah, kita ada 417 desa rawan bencana," bebernya.
3. Early warning sytem terpasang di kawasan rawan
Terkait early warning system Tsunami, lanjut Suban, pihaknya pihaknya hanya memasang di daerah yang dianggap paling rawan. Dia menyebut, kawasan Selatan Jatim yang masih rawan antara lain Pacitan, Trenggalek, Blitar, Malang hingga Banyuwangi. "Kajian bencana di Jatim hingga 2020 dari 38 kota/kabupaten ada 29 kabupaten terindikasi potensi bencana. Khusus tsunami banyak di Selatan," ungkapnya.
4. Tak hanya tsunami, bencana lain juga potensi di Jatim
Suban menambahkan, tak hanya Tsunami, BPBD Jatim juga terus waspada dengan bencana banjir dan longsor. "Banjir ada 22 kabupaten/kota berpotensi, longsor ada 13 kabupaten/kota. Longsor itu ada di kawasan Magetan, Nganjuk, Pacitan hingga Banyuwangi. Wilayah Selatan memang rentan," katanya.
5. Gubernur telah keluarkan edaran, BPBD Jatim juga terus siaga
Ditanya terkait kesiapan menghadapi bencana di musim pancaroba dan hujan ini, Suban menegaskan siap. Dia menyebut bahwa sejak 15 Oktober 2018, Gubernur Jatim Soekarwo memberi surat edaran kepada semua Bupati/Wali Kota agar siap siaga hadapi bencana yang bisa datang kapanpun.
"Gubernur Jatim telah mengimbau bupati walkot siap siaga, BPBD jatim juga telah menggelar latihan, (persediaan) sarpras dan meningkatkan kapasitas SDM-nya dengan cara berlatih. Kami juga beri sosialisasi ke masyarakat bagaimana mengatasi bencana secara mandiri," pungkasnya.
Baca Juga: Kaporit Bocor, Evakuasi Korban Tsunami di Tanjung Lesung Terkendala