Ramadan Berbeda, Muhammadiyah Jatim Tetap Jaga Kerukunan

Tetap rukun, perbedaan itu indah

Surabaya, IDN Times - Warga Muhammadiyah menjalankan ibadah puasa Ramadan sehari lebih dulu dari ketetapan pemerintah. Diketahui, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan pada Senin (11/3/2024), sedangkan pemerintah pada Selasa (12/3/2024).

Kendati begitu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) mengajak seluruh warga atau jamaah yang berjumlah sekitar 8 juta orang yang tersebar di 38 kabupaten/kota untuk tidak mempermasalahkannya. Karena toleransi sejatinya tidak hanya mencakup antaragama namun juga golongan.

"Kami mengimbau kepada keluarga besar Muhammadiyah yang akan menyelenggarakan puasa untuk tetap menjaga kebersamaan, kerukunan, toleransi, dan saling memahami di antara umat Islam," ujar Majelis Tabligh PWM Jatim, Munahar kepada IDN Times, Senin (11/3/2024).

Lebih lanjut, Munahar menjelaskan bahwa perbedaan dalam menentukan awal Ramadan maupun Idul Fitri sudah menjadi hal yang wajar. Menurutnya, perbedaan ini tidak perlu dibesar-besarkan. Sehingga dalam menjalankannya tetap khusyuk.

“Berbeda itu hal yang wajar saja, jadi tidak perlu dibesar-besarkan,” katanya.

Warga Muhammadiyah asal Driyorejo Gresik, Khaesar Utomo pun mengaku tidak mempermasalahkan adanya perbedaan awal Ramadan. Karena hal ini sering terjadi setiap tahunnya, terkait perbedaan awal puasa dan lebaran.

"Bagi saya tahun ini puasanya gak barengan itu gak masalah, tidak menjadi masalah atau terjadi lama," katanya.

“Setiap tahunnya pasti antara pemerintah dengan Muhammadiyah ada perbedaan, yang terpenting saling menghargai sesama muslim,” pungkas dia.

Baca Juga: 1.495 Masjid dan Musala Muhammadiyah Jatim Gelar Tarawih Malam Ini

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya