Prabowo - Gibran Mulai Gaungkan Program Pendidikan

Surabaya, IDN Times - Pasangan Calon (Paslon) Presiden - Wakil Presiden, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bertekad melakukan penguatan pendidikan di Indonesia. Program ini disambut baik relawan, kemudian mulai disosialisasikan ke masyarakat.
Penasihat Relawan Komite Independen Pemenangan (KIP) Prabowo, Fandi Utomo mengatakan, Prabowo-Gibran memiliki visi-misi penguatan pendidikan, sains dan teknologi. Serta digitalisasi bahwa pembangunan bangsa yang berkualitas terletak pada kemajuan setiap warganya.
Fandi Utomo yang pernah mengajar di FTI ITS jurusan Teknik Elektro mendukung program visi misi tersebut. Karena dengan menempatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prioritas utama, maka aka membangun dasar yang kuat untuk generasi mendatang.
"Hal tersebut diwujudkan melalui komitmen terhadap pendidikan yang bermutu, inovasi dalam sains dan teknologi," katanya.
"Program kerja Prabowo-Gibran adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas lulusan dan infrastruktur sekolah dan sarana pendukungnya, akan dibangun sekolah-sekolah unggulan di setiap kabupaten," terangnya menambahkan.
Fandi menjelaskan, sekolah unggulan yang akan dibangun mengikuti model sekolah unggulan tanpa asrama (non-boarding school) dan asrama, serta terintegrasi dari sekolah dasar hingga ke menengah atas serta memperbaiki sekolah-sekolah yang kondisinya kurang/tidak layak.
Karena itu, Fandi menilai butuh penguatan sistem peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kerja sama antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan pihak industri guna peningkatan pemanfaatan digital dan teknologi.
Selain itu, juga perlu memperluas cakupan alokasi dana abadi untuk program beasiswa dan peningkatan kapabilitas SDM di bidang pendidikan ke pesantren dan LSM. Juga meluncurkan program Dana Abadi Pesantren sebagai implementasi UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
"Membentuk lembaga pengelola Dana Abadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendukung kualitas demokrasi," ucapnya.
Langkah lainnya adalah memperbesar alokasi anggaran dan memperluas program pertukaran budaya di tingkat internasional dalam rangka semakin menguatkan jaringan, kolaborasi wawasan, kapasitas, dan keterampilan para pekerja seni.
Juga memperluas program pendidikan baik formal maupun non-formal dan pendampingan kepada para pekerja dan komunitas seni akan pentingnya kewirausahaan di bidang seni, budaya, dan kreatif untuk menghasilkan seniman yang berjiwa entrepreneurship.
"Memperkuat manajemen dan peningkatan kualitas SDM para pengelola program kesejahteraan sosial," terangnya.
Tidak kalah penting adalah menguatkan peran, fungsi, kelembagaan, dan anggaran yang terkait dengan upaya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Serta meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan kerja yang bersertifikasi.
"Melakukan revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan penerapan berbasis kompetensi kriya dan seni kreatif guna meningkatkan kualitas tenaga kerja agar produktif dan berdaya saing," tandas Fandi.