Potensi Cuaca Ekstrem, Kesiagaan, dan Ajakan Nyoblos

Jadi gimana tuh?

Surabaya, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda menerbitkan peringatan dini berupa cuaca ekstrem selama 7 - 13 Februari 2024. Nah, diketahui, hari-hari tersebut merupakan jelang pemungutan suara Pemilu 2024, yakni 14 Februari 2024.

1. Peringatan dini dikeluarkan untuk beberapa daerah termasuk Surabaya karena memasuki puncak musim hujan

Potensi Cuaca Ekstrem, Kesiagaan, dan Ajakan NyoblosIlustrasi hujan (IDN Times/Irwan Idris)

Dalam peringatan dini yang diterbitkannya, BMKG Juanda menyebut cuaca ekstrem dapat mengakibatkan sejumlah wilayah di Jatim terjadi bencana hidrometeorologi. Seperti hujan deras, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.

Adapun kabupaten/kota yang berpotensi mengalami hal itu, Bangkalan, Kota Batu, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jombang, Kota Kediri, Lamongan, Kota Madiun, Madiun, Magetan, Kota Malang, Nganjuk, Pacitan, Pamekasan, Kota Pasuruan, Kota

Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Sumenep, Kota Surabaya, Trenggalek, Tuban, Kediri.

Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, Kab. Banyuwangi, Blitar, Jember, Lumajang, Malang, Ngawi, Ponorogo, Situbondo, Tulungagung, Kota Blitar dan Kota Mojokerto.

"Saat ini wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan. Suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer," tulis akun resmi BMKG Juanda di Instagram.

"Selain itu, kelembapan udara yang tinggi mulai lapisan bawah hingga atas mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif, serta adanya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara dan gangguan gelombang atmofer Kelvin mendukung terbentuknya daerah pumpunan awan hujan di wilayah Jawa Timur," tambah dia.

Baca Juga: Nakes di Surabaya Siaga 24 Jam di Hari Pencoblosan

2. BPBD Surabaya siaga atasi banjir, yakini KPU dan KPPS telah petakan kerawanan

Potensi Cuaca Ekstrem, Kesiagaan, dan Ajakan Nyoblosikbis.ac.id

BPBD Kota Surabaya pun telah mengetahui prediksi cuaca maupun peringatan dini yang diterbitkan oleh BMKG. Mereka pun siaga untuk membantu evakuasi maupun mitigasi bencana, baik itu sebelum hingga sesudah pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu besok.

"Prinsipnya dari kami siap dan siaga membantu penyelenggaraan Pemilu ini," kata Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro kepada IDN Times, Minggu (11/2/2024).

"Kami dari BPBD akan gerak ecakuasi apabila ada kejadian bencana atau kedaruratan. Baik itu jika ada KPPS pingsan atau jika memang ada bencana," tambah Hebi.

Lebih lanjut, Hebi menyebut kalau penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU dan KPPS sudah berkoordinasi akan menempatkan TPS di lokasi yang jauh dari kerawanan bencana seperti banjir. "Jadi gak mungkin tps ditaruh di lokasi langganan banjir. Pasti sudah ada skemanya yang matang," kata dia.

Sementara untuk daerah rawan banjir, Hebi menyampaikan tersebar di beberapa titik di Kota Pahlawan. Kalau di kawasan barat ada di Lidah Kulon hingga Benowo dan sekitarnya. Kawasan selatan ada di Gayungsari dan kawasan timur di Kutisari.

"Tapi semoga tidak ada bencana banjir dan sejenisnya, semoga tanggal 14 (Februari) cerah," katanya.

3. Harapkan masyarakat dan anak muda tetap salurkan hak suara sembari perhatikan imbauan BMKG

Potensi Cuaca Ekstrem, Kesiagaan, dan Ajakan NyoblosIlustrasi Pemilu. (Istimewa)

Terpisah, Juru Bicara Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Ais Shafiyah berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Karena diakuinya, ia mendapat informasi kalau diprediksi hujan deras pada 14 Februari mendatang.

"Saya harap masyarakat terutama anak muda mau memberikan suaranya (dalam Pemilu), karena katanya tanggal 14 (Februari) itu hujan deras, jadi saya harap mereka (anak muda) tetap punya semangat mencoblos," kata politisi berusia 21 tahun ini.

Sementara BMKG sendiri mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.

Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang. 

Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui websitebhttps://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 - 3 jam ke depan.

Baca Juga: Masa Tenang, Satpol PP Surabaya akan Tertibkan APK Minggu Dini Hari

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya