Posko Pandegiling Kritik Pedas Putusan Paman Gibran

Pasang spanduk dan siapkan aksi besar

Surabaya, IDN Times - Kritikan terus digaungkan sejumlah pihak atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal aturan maju Pemilihan Presiden (Pilpres). Putusan itu pun membuka jalan bagi putra sulung Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Gibran Rakabuming Raka untuk maju mendampingi Prabowo Subianto.

Setelah diputuskan, ternyata putusan yang dibacakan langsung oleh Ketua MK saat itu, Anwar Usman--paman dari Gibran- ternyata melanggar kode etik. Dampaknya, Anwar Usman dicopot dari jabatannya olej Majelis Kehormatan MK. Namun putusan yang dibuat tidak gugur.

Posko Pandegiling Surabaya mengkritik keras terhadap dinamika yang terjadi saat ini. Kritikan itu dituangkan dalam dua spanduk hitam dengan tulisan putih yang terpasang di depan pagar posko.

Kritikan tersebut masing-masing bertuliskan: Hari ini Demokrasi Sedang Tidak Baik-Baik Saja Awas Pemilu; dan Mahkamah Konstitusi ‘Mengaborsi’ Demokrasi, Lawan.

’’Ini sebagai bentuk melawan kecurangan konstitusi dan pemilu,’’ tegas Koordinator Posko Pandegilin Surabaya, Jagad Hariseno.

Tak sampai di sini saja, pria yang akrab disapa Mas Seno ini menegaskan Posko Pandegiling tengah mempersiapkan gerakan menyuarakan aspirasi. Termasuk salah satu diantaranya, mimbar bebas.

"Ada (mimbar bebas)," tegas Mas Seno.

Seluruh unsur masyarakat akan terlibat di dalamnya. Mulai aktivis, legislator, akademisi sampai lapisan masyarakat terkecil tengah bersiap. "Kami tidak sedang melawan dinasti. Itu persoalan cemen. Tapi kami tengah bangkit berjuang mempertahankan kedaulatan NKRI," tegasnya 

Sekadar diketahui, Posko Pandegiling merupakan salah satu tempat bersejarah bagi PDI-Perjuangan. Posko ini juga menjadi tempat Calon Presiden, Ganjar Pranowo setelah dideklarasikan sebagai Capres yang diusung PDIP.

Baca Juga: Kritik Mahasiswa Jatim ke Jokowi: Emang Boleh Sedinasti Itu?

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya