Pilgub Jatim 2024, Merebutkan Pendamping Khofifah?

Elektabilitas Khofifah tinggi, parpol mulai merapat semua

Surabaya, IDN Times - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) berpeluang besar dikuasai petahana Khofifah Indar Parawansa. Tak hanya elektabilitasnya yang tinggi, tapi juga partai politik (parpol) berlomba bakal mengusungnya.

Tercatat sudah ada empat parpol memberikan rekomendasi Bakal Cagub Jatim kepada Gubernur Jatim periode 2019 - 2024 tersebut. Yakni Partai Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN. Terbaru, Khofifah membeberkan ada tiga tambahan.

"Ada tiga (tambahannya)," ujar Khofifah. "Kalau yang empat sudah diumumkan, tiga ini di luar empat itu," tambah dia. Namun hingga kini belum diungkap tambahan ini.

Tambahan ini pun mengerucut pada PDIP. Parpol yang pada periode lalu mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno ini mulai membanting haluan untuk ke Khofifah. Ketua DPD PDIP, Said Abdullah mengakui pihaknya telah melakukan pertemuan tertutup.

"Kami memang benar bertemu dengan Ibu Khofifah, di mana? Di PP Muslimat. Dalam rangka apa? Pertama bicara tentang fiskal. Kemudian kondisi geopolitik. Ketiga, saya memang merayu Mbak Khofifah agar bisa bergandengan dengan PDI Perjuangan. Ya itu saja," ungkap dia.

Bahkan, PKB yang sempat sesumbar mengusung kadernya dalam Pilgub Jatim 2024 kini mulai membuka pintu untuk Khofifah. Kepastian itu diungkap oleh Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. "Kalau (Khofifah) daftar (melalui PKB) kita sambut dengan baik," katanya.

Namun hingga kini, kata Cak Imin, pihaknya belum berkomunikasi dengan Gubernur Jatim periode 2019 - 2024 tersebut. "Belum ada (komunikasi)," beber dia. Jika Khofifah enggan merangkul PKB dalam Pilgub 2024, Cak Imin bertekad mencari pesaingnya.

1. Persaingan ada di posisi Bacawagub

Pilgub Jatim 2024, Merebutkan Pendamping Khofifah?Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak usai Apel Pagi ASN Pemprov Jatim. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Melihat kondisi yang ada, pengamat sekaligus peneliti politik di Jatim menyebut bahwa persaingan bakal sengit terjadi di perebutan kursi Bacawagub. Karena dari empat parpol pengusung Khofifah, hanya Demokrat yang memberikan rekom sepaket, Khofifah - Emil.

"Persaingan akan sengit kompetitif dan akan berliku. Penentuan siapa yang akan menjadi cawagub jika Bu Khofifah diusung oleh koalisi super gemuk tetap menarik. Tentu situasi itu akan memberi tekanan pada Mas Emil yang sejauh ini msh diharapkan Bu Khofifah," ujar peneniti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam kepada IDN Times, Senin (6/5/2024).

Namun menurut Surokim, situasi politik tentu dinamis dan kesepakatan elit di Jakarta tentu tidak mudah ditebak. Masih memungkinkan berubah-ubah terkait peta politik pencalonan Cawagub jatim. "Karena bagi partai pengusung posisi cawagub kali ini strategis untuk Pemilu dan Pilkada jatim mendatang," katanya.

"Tentu Pilkada kali ini akan jadi investasi penting bagi partai politik untuk bisa eksis dan mendapat panggung lebih luas di Jatim. Sengitnya parpol-parpol mengusulkan cawagub ini membuat persaingan memperebutkan posisi Cawagub Bu Khofifah menjadi menarik khususnya tarik ulur interplay dan berbagi kekuasaan di antara partai pengusung," terang Surokim.

"Sungguh tidak mudah jika Bu Khofifah diusung koalisi besar dalam penentuan siapa yang akan menjadi cawagubnya," tambah pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura ini.

Baca Juga: Pilgub Jatim: PKB Siap Terima Khofifah Jika Daftar

2. Bakal ada nama elit yang disodorkan ke Khofifah

Pilgub Jatim 2024, Merebutkan Pendamping Khofifah?Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin buka pendaftaran bakal calon kepala daerah. (IDN Times/Amir Faisol)

Ditanya terkait figur opsional untuk pendamping Khofifah, Surokim belum dapat menebaknya. Karena elektabitas Emil juga masih tinggi. Ia justru menilai para parpol pengusung akan menyodorkan tokoh nasional atau elit politik Jakarta.

"Nama-nama dari Jakarta belum terungkap dan masuk yang diusulkan DPP kecuali Mas Emil. Tapi para Ketua DPD partai pengusung tentu punya kans dan juga tokoh-tokoh lintas partai," katanya.

"Saya pikir komunikasi antarelit DPP akan juga menemukan nama siapa yang akan diusung kita tunggu saja. Tapi harus diakui nama Mas Emil sejauh ini cukup kuat karena mendapat jaminan dari Bu Khofifah sendiri," ungkapnya menambahkan.

Jika tak terjadi kesepakatan untuk pendamping Khofifah, Surokim memprediksi bahwa koalisi bisa pecah. Kemudian muncul nama yang akan maju sebagai Bacagub pesaing Ketum PP Muslimat NU tersebut.

"Kendati semua parpol saat ini kecenderungan merapat ke Bu Khofifah, tapi tentu akan ada kemungkinan yang tidak mencapai kesepakatan dan kemudian mengusung paslon sendiri khususnya PKB dan PDIP," jelas Surokim.

3. Jika tak capai kesepakatan, PKB punya Cak Imin dan PDIP ada Tri Rismaharini

Pilgub Jatim 2024, Merebutkan Pendamping Khofifah?Mensos Tri Rismaharini atau Risma dalam rapat di DPR, Selasa (19/4/2024) (Dok. Kemensosdok Kemensos)

Sementara itu, menurut data Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) ada sejumlah nama yang digadang-gadang maju di Pilgub Jatim 2024. Mulai dari nama Ketum PKB, Muhaimin Iskandar hingga ketua-ketua parpol lainnya.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt menyebut nama petahana Khofifah Indar Parawansa masih unggul jauh dengan 39,2 persen. Kemudian ada nama Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak 16,7 persen. Selanjutnya ada nama Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad 9,5 persen.

Lalu ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini 9,4 persen. Disusul nama Ketua Golkar Jatim sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji di angka 8,2 persen. Lalu ada nama Bupati Sumenep Ahmad Fauzi 7,8 persen. Responden yang belum menjawab sebanyak 9,2 persen.

Dari hasil top of mind, elektabilitas Khofifah unggul jauh. Terdekat adalah Emil yang notabene kemungkinan besar akan jadi wakil Khofifah di Pilgub Jatim 2024 jika Emil tidak menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran," ujar Baihaki.

"Yang menarik dari top of mind ini, geliat nama-nama ketua parpol mulai terasa di bursa Cagub Jatim, ada Anwar Sadad, Sarmuji," jelasnya menambahkan.

Dalam simulasi enam nama Cagub Jatim, elektabilitas Khofifah semakin menguat yakni 41,5 persen. Kemudian ada nama Muhaimin Iskandar di angka 17,2 persen, Risma 11,3 persen, Anwar Sadad 10,5 persen, Sarmuji 8,2 persen, dan Ahmad Fauzi 8,1 persen. Sebanyak 3,2 persen responden belum menentukan pilihan.

Kemudian Baihaki memaparkan survei ARCI ketika Pilgub Jatim 2024 mengkristal menjadi tiga nama. Yakni Khofifah yang dimotori koalisi parpol-parpol pro Prabowo-Gibran, kemudian Cak Imin yang dimotori parpol di Koalisi Perubahan, dan Risma yang dimotori PDIP.

"Dalam simulasi 3 nama tertutup, Khofifah, Cak Imin, dan Risma, elektabilitas Khofifah semakin menguat di angka 47,2 persen. Sementara Cak Imin di angka 21,5 persen, dan Risma 19,7 persen. Untuk saat ini, Khofifah belum tertandingi di Pilgub Jatim 2024," jelasnya.

Untuk popularitas nama yang digadang menjadi Cagub Jatim 2024, Khofifah tertinggi yakni 98,7 persen, disusul Cak Imin 98,6 persen, Emil Dardak 91,6 persen, Risma 78,5 persen, Anwar Sadad 76,9 persen, Sarmuji 71,5 persen, Ahmad Fauzi 57,7 persen.

Lebih lanjut, terkait kesukaan, Khofifah lagi-lagi tertinggi di angka 76,5 persen. Emil Dardak 71,2 persen, Anwar Sadad 53,8 persen, Risma 51,2 persen, Sarmuji 45,2 persen, Cak Imin 41,7 persen dan Fauzi 41,7 persen.

Survei ARCI dilakukan pada 15-23 Maret 2024 dengan jumlah 1.200 responden menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error di angka 2,8 pereen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sebanyak 25 persen kuisioner dilakukan quality control.

Baca Juga: Pilgub Jatim: PDIP Tak Rekom Risma, Pilih Komunikasi dengan Khofifah

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya