Surabaya, IDN Times - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendeklarasikan diri sebagai Bakal Calon Presiden dan Bakal Calon Wakil Presiden di Hotal Majapahit Surabaya. Peneliti angkat bicara perihal alasan pasangan bakal calon itu memilih lokasi deklarasi di Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo mengatakan, pemilihan Surabaya menjadi tempat deklarasi menunjukkan betapa pentingnya Jatim bagi para kontestan. Di mana pusat Jatim berada di Kota Surabaya.

"Saya rasa alasan Surya Paloh dan Anies Baswedan akhirnya bergeser ke Cak Imin tentu memandang betapa pentingnya suara di Jatim dan betapa pentingnya suara Nahdliyin," ujarnya via telepon, Senin (4/9/2023).

Sejarah, kata Mochtar, membuktikan bahwa siapa yang memenangkan Jatim maka dia akan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres). Paslon yang mempunyai akronim AMIN ini sadar kalau suaranya masih lemah di Jatim. Maka dari itu memilih Jatim untuk mendapat perhatian warga Surabaya dan Jatim.

"Karena berdasarkan hasil survei baik elektabilitas Anies maupun Cak Imin apakah itu sebagai Capres atau Cawapres di Jatim itu sama-sama tidak cukup bagus," kata Mochtar.

"Sama-sama tidak optimal, bahkan Cak Imin yang notabene adalah orang Jatim, Nahdliyin, Ketua DPP PKB yang pusatnya ada di Jatim, elektabilitas Capres Cawapres juga relatif rendah di Jatim, tidak pernah tembus angka lima persen," imbuh dia. Mochtar meyakini kalau AMIN bertekad memenangkan pertarungan di Jatim dengan menaikkan elektabilitas secara perlahan.

Baca Juga: Anies-Cak Imin Cerita Perobekan Kain Biru di Bendera Belanda