Pemprov Jatim Matangkan Finalisasi PTM, Khofifah Singgung IPM 

Siap masuk sekolah lagi?

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus mematangkan persiapan pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM). Rencananya, PTM secara menyuluruh akan digelar pada Januari 2021 mendatang. Beberapa hal teknis sekarang masih dibahas.

"Kami berharap persiapan untuk bisa melakukan proses belajar yang lebih masif, sedang kami maksimalkan. Mendikbud memberikan gambaran awal 2021 belajar tatap muka akan sudah dimulai, maka sekarang kita sudah mulai siap-siap semuanya," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam rilis resmi, Selasa (24/11/2020).

Hal-hal teknis yang dimaksud, seperti luasan ruang belajar, tempat cuci tangan yang cukup sesuai kapasitas, lamanya proses belajar di sekolah dan teknis pengawalan protokol kesehatan di semua lini. Khofifah menyadari bahwa kemampuan tiap-tiap sekolah di Jatim tidak sama. Maka, langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan sekolah.

Sekolah yang akan digunakan siswa untuk belajar tatap muka harus seluruhnya disemprot desinfektan. Jarak bangku di kelas. Semua komunitas di sekolah wajib  bermasker. Kemudian kondisi kelas juga diatur agar tempat duduk  siswa menerapkan physical distancing dengan jarak minimal 1 meter.

1. Sekolah bisa bergantian atur PTM dan PJJ siswa

Pemprov Jatim Matangkan Finalisasi PTM, Khofifah Singgung IPM Ssuasana di sekolah dengan sarana protokol kesehatan COVID-19 (Dok. KPAI)

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, nantinya apabila sekolah kembali dibuka untuk PTM, tidak berarti seluruh siswa masuk kelas saat yang sama. Regulasinya akan dirinci terlebih dahulu dengan musyawarah yang melibatkan MKKS dan perwakilan kepala sekolah serta wali murid. Tahap awal mungkin masih harus menerapkan sistem sekolah hkbrid dengan porsi yang akan disesuaikan.

"Sekolah tatap muka juga akan dilakukan dengan kondisi jam belajar yang belum full, kantin belum buka, dan jam belajar tanpa istirahat. Pentahapan tetap dilakukan sampai benar- benar zona hijau semua," kata Khofifah.

2. PTM teknisnya harus dihitung secara matang

Pemprov Jatim Matangkan Finalisasi PTM, Khofifah Singgung IPM Ilustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Sistem teknis sebelum PTM di sekolah dimulai itu kini sedang dimatangkan. Sehingga, orangtua juga tidak perlu khawatir karena dalam kelas tidak otomatis langsung dibuat penuh siswa. Melainkan separuh siswa tetap sekolah daring, sampai dilihat seluruh sistem yang diterapkan dalam kurikulum bisa dilaksanakan dengan cara yang komprehensif.

"Jadi untuk Januari 2021 nanti, kita minta semua dihitung, kelas dengan diisi siswa berjarak satu meter itu muat berapa, lalu satu hari sekolah berapa jam, tanpa istirahat, siswa bawa makanan dari rumah. Ini semua harus dihitung kembali sehingga Januari kami sudah punya detail plan," jelas Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Ingatkan Potensi Bencana di Jatim, BPBD Siapkan Mitigasi

3. Ingatkan IPM Jatim peringkat 15 nasional

Pemprov Jatim Matangkan Finalisasi PTM, Khofifah Singgung IPM Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat launching 26 juta masker di Pendopo Kabupaten Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Tak hanya penyiapan PTM, Khofifah juga mengingatkan soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim, yang masih peringkat 15 nasional dengan nilai 71,50. Kemudian juga masih tingginya kesenjangan kualitas pendidikan antar daerah dan antar lembaga, terutama dalam hal pemenuhan standar-standar pendidikan yang telah ditetapkan secara nasional.

“Kondisi ini akan sangat mempengaruhi kualitas lulusan dari masing-masing daerah/lembaga,” tegas dia.

4. Genjot pendidikan lewat gelontoran RAPBD 2021

Pemprov Jatim Matangkan Finalisasi PTM, Khofifah Singgung IPM Khofifah ketika mendengar curhatan siswi SD. Dok. Humas Pemprov Jatim

Selain itu, masalah belum optimalnya kualitas, kuantitas dan sebaran tenaga pendidik/guru, belum optimalnya angka partisipasi pendidikan khusus dan layanan khusus untuk anak penyandang disabilitas. Serta yang tak ketinggalan adalah angka siswa melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah. Sekitar 32,3 persen untuk lulusan SMA, dan 20 persen untuk SMK yang melanjutkan.

Oleh karena itu, melalui misi Jatim Cerdas yang merupakan bagian dari Nawa Bhakti Satya, Pemprov Jatim memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan pendidikan ini. RAPBD 2021, merencanakan anggaran Rp11,868 triliun untuk membiayai sektor pendidikan. Artinya 51,74 persen anggaran akan digunakan pendidikan di Jatim

Termasuk peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga kependidikan. Khususnya, 20 ribu lebih GTT dan PTT serta pengembangan kompetensi guru sesuai dengan tuntutan jaman. “Oleh karena itu, saya mohon dengan hormat kepada seluruh guru di seluruh penjuru Jawa Timur, untuk berseiring, menata niat, membulatkan tekat dan membangun semangat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur," pungkas Khofifah

Baca Juga: Pemkot Malang Siap Buka Sekolah, Satgas COVID-19: Kami Pantau Dulu

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya