Omicron Merebak, Juanda Tetap Buka Penerbangan Internasional

Sidoarjo, IDN Times - Bandar Udara Juanda tetap membuka pintu penerbangan internasional pada awal tahun ini. Padahal, virus corona SARS CoV-2 varian Omicron sudah merebak di Indonesia. Bahkan, di Jawa Timur (Jatim) khususnya Surabaya sudah ditemukan pasien terinfeksi Omicron.
1. Bandara Juanda dibuka sesuai SK Ketua Satgas
Tetap dibukanya pintu penerbangan internasional Bandara Juanda ini merujuk pada Surat Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina, dan Kewajiban RT-PCR Bagi Warga Negara Indonesia Pelaku Perjalanan Luar Negeri pada 1 Januari lalu.
Pemerintah Pusat memberi arahan, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kementerian Perhubungan, untuk membuka Bandara Juanda bagi penerbangan internasional sebagai upaya mengantisipasi penumpukkan pelaku perjalanan internasional melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
"Kami sangat antusias menyambut keputusan Pemerintah yang akan membuka pintu internasional melalui Bandara Juanda Surabaya di mana hal ini akan membantu meningkatkan trafik Bandara Juanda," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/1/2022).
Baca Juga: Penerbangan Internasional Bandara Juanda Siap Buka untuk PMI
2. Bandara Juanda siap laksanakan SK
Faik menyampaikan, Bandara Juanda siap menerima kedatangan penerbangan internasional walau saat ini penyebaran COVID-19 varian Omicron tengah diwaspadai. "Oleh karena itu kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan beberapa skema antisipasi lainnya," tegas dia.
Lebih lanjut, pembukaan penerbangan internasional Bandara Juanda akan difokuskan untuk kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI). "Bandara Juanda dibuka untuk kedatangan penerbangan internasional pada 1 Januari 2022 lalu," ucap dia.
"Kedatangan penerbangan internasional nantinya akan dilayani di Terminal 2 (T2) Bandara Juanda sehingga area penerbangan dan penumpang internasional terpisah dari penumpang domestik," dia menambahkan.
Baca Juga: Pasien Omicron Pertama di Jatim Terdeteksi Tadi Malam
3. Kapasitasnya dibatasi 300 kedatangan tiap hari
Pada tahap awal, kapasitas kedatangan penumpang internasional atau PMI di Bandara Juanda hanya 300 penumpang per hari. Bandara Juanda juga menyediakan konter dan ruangan khusus isolasi bagi penumpang internasional dengan hasil tes positif COVID-19 sehingga dapat diarahkan langsung menggunakan kendaraan khusus menuju rumah sakit yang ditentukan.
Pengelola Bandara Juanda juga berkoordinasi dengan KKP Kementerian Kesehatan untuk dapat menyediakan fasilitas S Gene Target Failure (SGTF) sehingga pada pemeriksaan kesehatan di bandara dapat mengidentifikasi varian Covid-19 Omicron. Bandara Juanda juga akan melakukan pengaturan jam operasi bandara dan slot penerbangan untuk mencegah terjadinya penumpukkan penumpang.
"Angkasa Pura I senantiasa berkomitmen untuk dapat menerapkan protokol kesehatan dan mendukung penegakkan syarat perjalanan udara, khususnya bagi pelaku perjalanan internasional yang datang melalui Bandara Juanda Surabaya. Angkasa Pura I juga berkoordinasi ketat dengan seluruh stakeholder terkait agar pelayanan kepada penerbangan internasional di Bandara Juanda dapat berjalan lancar sesuai aturan," terang Faik.
4. Belum ada penumpang yang datang
Meski sudah dibuka, penumpang yang datang dari penerbangan internasional Bandara Juanda ternyata belum ada. "SE ketua satgas terbit sejak 1 Januari 2022, namun hingga saat ini belum ada kedatangan penerbangan internasional di Bandara Juanda," kata Stakeholder Relation Manager, Yuristo Ardhi Hanggoro.
"Kalau sesuai SE Satgas iya (sudah dibuka) tapi kami msh menunggu SE Kemenhubnya," pungkas Yuristo.
5. Syarat yang perlu dipahami
Ada pun alur kedatangan internasional di Bandara Juanda Surabaya yaitu, sebelum terbang ke Surabaya, pelaku perjalanan internasional harus sudah menyiapkan bukti vaksin dosis lengkap, memiliki hasil RT-PCR 3x24 jam, mengisi health alert card (HAC), memiliki dokumen pemesanan hotel karantina untuk non-PMI, mengisi e-PCR, memastikan dokumen keimigrasian, mengisi dokumen kepabeanan.
Setelah keluar pesawat, pelaku perjalanan internasional akan menuju terminal kedatangan, khususnya di holding bay 1 di ruang tunggu Gate 9, di mana petugas imigrasi melakukan pemeriksaan paspor dan negara asal. Pelaku perjalanan internasional kemudian mengisi formulir dan dokumen screening.
Setelah selesai di holding bay 1, pelaku perjalanan internasional menuju holding bay 2 di mana petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan akan melakukan pemeriksaan dokumen kesehatan. Pada titik ini akan dibagi 2 jalur yaitu untuk PMI dan non-PMI.
Setelah pemeriksaan dokumen kesehatan oleh petugas KKP, penumpang internasional akan dilakukan tes RT-PCR dengan proses pengambilan sampel sekitar 2 menit. Sementara hasil RT-PCR ditargetkan dapat keluar maksimal 1-2 jam. Terdapat 10 bilik RT-PCR yang disediakan untuk melayani pelaku perjalanan internasional.
Setelah dites RT-PCR, pelaku perjalanan internasional akan diperiksa dokumen keimigrasian secara keseluruhan oleh petugas imigrasi di mana terdapat 10 konter pemeriksaan imigrasi. Setelah proses keimigrasian, pelaku perjalanan internasional mengambil bagasi.
Selanjutnya adalah proses pemeriksaan dokumen kepabeanan, atau pengurusan IMEI. Pelaku perjalanan internasional menuju holding bay 3 untuk menunggu hasil RT-PCR. Hasil RT-PCR keluar, pelaku perjalanan internasional akan dilakukan pendataan oleh Satgas Covid-19 di mana akan diperiksa dokumen dan hasil RT-PCR.
Selanjutnya, pelaku perjalanan internasional menuju area penjemputan untuk menuju tempat karantina dan melakukan karantina selama 10x24 jam sesuai ketentuan SE Satgas Nomor 25/ 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bandara Juanda Layani PMI, Penerbangan Internasional Dibuka Lagi