Memasuki Tahun Politik, MUI Jatim Segera Rilis Fatwa

Fatwa apa nih?

Surabaya, IDN Times - Tahun 2023 disebut-sebut mulai memasuki tahun politik. Diprediksi akan banyak bertebaran atribut partai politik maupun tokoh politik untuk menggaet hati rakyat jelang Pemilu serentak 2024. Melihat prediksi ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) menitipkan sejumlah pesan.

Ketua MUI Jatim, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan dan tidak terpecah belah jelang tahun politik 2024. Sebab ditegaskan, membangun bangsa butuh peran bersama.

"Mari kita bersama-sama bergandeng tangan erat untuk bersatu jangan mudah dipecah belah dengan agitasi politik melalui informasi dan narasi yang mengakibatkan perpecahan diantara kita," ujarnya dalam sambutannya pada kegiatan Evaluasi dan Anugerah Kinerja MUI se-Jawa Timur yang berlangsung di Kota Surabaya, Rabu (28/12/2022).

Menurutnya, persatuan sangatlah penting, termasuk sikap saling menghormati. Apalagi, hal itu selaras dengan perintah agama bahwa persatuan harus terus dijaga. Disamping pentingnya seluruh pihak berperan dalam membangun bangsa.

"Karena bagaimana pun juga, membangun negara ini mustahil kalau keadaannya tidak ada kebersamaan dan persatuan," terang pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong ini.

Lebih lanjut, Kiai Mutawakkil mengungkapkan membangun bangsa dan negara merupakan bagian dari kesempurnaan iman sebagaimana slogan hubbul wathon minal iman. Yakni, cinta tanah air bagian dari iman.

MUI Jatim sendiri masih terus menggodok fatwa terkait politik identitas yang dipersiapkan agar tidak ada multitafsir nantinya pada saat tahun politik. MUI memandang perlu mengeluarkan fatwa terkait politik identitas jelang Pemilu 2024.

"Kami masih terus komunikasi. Jadi, fatwa itu kan keputusan bersama. Secara substansi sudah tapi secara redaksional masih ada tambahan-tambahan. Tapi intinya semua sepakat," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Makruf Chozin.

"Diantara potensi perpecahan paling besar itu adalah politik agama. Sehingga, kita ingin menutup celah itu. Jangan sampai agama menjadi isu pemecah. Eman-eman, agama jangan digunakan untuk kepentingan politik," pungkas dia.

Baca Juga: BMKG Maritim: Gelombang Tinggi Ancam Perairan Jatim di Akhir Tahun

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya