Literasi Rendah, 3.643 Mahasiswa Dikirim ke 734 SD/SMP di Jatim

Mereka ikut Kampus Mengajar

Surabaya, IDN Times - Tingkat literasi anak usia sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) di Jawa Timur (Jatim) masih rendah. Angkanya tidak lebih dari 50 persen. Melihat fakta ini, pemerintah menggelar Program Kampus Mengajar.

Faktanya, rendahnya literasi anak usia sekolah ini diungkap dari data Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Jatim. "Untuk tahun ini, literasi itu masih di bawah 50 (persen). Itu seluruh Indonesia dan Jatim ini termasuk," ujar Kepala BBPMP Jatim, Sujarno di sela acara Kampus Mengajar, Kamis (10/8/2023).

Untuk mewujudkan peningkatan pembelajaran itulah, BBPMP ikut melaksanakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teonologi yakni Kampus Mengajar. "Kita bekerja sama dengan Dikti agar mahasiswa berkontribusi dalam sistem literasi di tingkat kabupaten/kota," kata dia.

Dalam program Kampus Mengajar yang sudah memasuki angkatan keenam ini, ada sebanyak 21.409 peserta yang dilibatkan. Dari jumlah tersebut, 3.643 akan menjalankan program mengajar di Jatim. Mereka disebar di 734 sekolah jenjang SD dan SMP di 38 kabupaten/kota.

"Semuanya akan kami sebar merata di 38 kabupaten/kota di Jatim," kata Sujarno.

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, Fitri Dwi Fatimah mengaku sangat senang bisa diterima program Kampus Mengajar. Alasan dia ikut program ini karena ingin ikut mengabdikan diri untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Saya sangat antusias sekali, semua sudah saya siapkan. Baik semangat, mental, strategi pembelajaran hingga media pembelajaran," kata dia.

Fitri berencana memberikan media yang semenarik mungkin kepada siswa SD tempatnya mengajar nanti. Tak lupa dia akan mengenalkan digitalisasi serta literasi digital. Sehingga tidak hanya buku, siswa bisa mengenal literasi digital.

Baca Juga: 3 Web Literasi Cerita Bergambar, Bikin Anak Semangat Baca

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya