Lebih Murah dan Cepat, Pengalaman Millennial Surabaya Tes GeNose

Apakah memang sudah benar-benar efektif?

Surabaya, IDN Times - Alat deteksi COVID-19 dengan metode embusan nafas, GeNose mulai tersedia di tempat umum seperti stasiun. Salah seorang millennial asli Surabaya, Annisa Ikhlasul Amaliyah (25) mengaku sudah menjajal inovasi karya Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

1. Nilai lebih enak pakai GeNose, karena lebih murah

Lebih Murah dan Cepat, Pengalaman Millennial Surabaya Tes GeNoseHasil tes GeNose. Dokumentasi Istimewa

Annisa-panggilan akrabnya- mengatakan kalau dirinya mencoba GeNose ketika di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Waktu itu, dia berencana pulang ke Surabaya dari Riau. Namun dia sengaja transit dulu ke Jakarta. Kemudian oleh temannya diajak untuk tes COVID-19 dengan GeNose, Rabu (3/2/2021).

"Enak pakai GeNose. Menghemat waktu dan pastinya biaya di kondisi ekonomi kaya sekarang," ujarnya saat dihubungi, Kamis (4/2/2021).

Dia menuturkan, cukup merogoh kocek Rp20 ribu saja untuk tes GeNose. Harga ini menurutnya jauh lebih murah daripada rapid test antigen seharga Rp200 ribu yang dijalaninya di Bandara Pekanbaru pada Sabtu (30/1/2021). Hasil GeNose maupun antigen Annisa dinyatakan negatif.

Baca Juga: GeNose Jadi Alat Tes COVID di Stasiun, Epidemiolog: Jangan Buru-buru!

2. Sempat bingung saat akan tes pakai GeNose, tapi ternyata syaratnya mudah

Lebih Murah dan Cepat, Pengalaman Millennial Surabaya Tes GeNoseMillennial Surabaya, Annisa Ikhlasul Amaliyah (25) saat tes GeNose. Dokumentasi Istimewa

Namun yang mengherankan bagi Annisa yakni saat akan menjalani GeNose. Tetiba saja dia dihampiri oleh 'makelar' rapid test antigen, kemudian menyampaikan kalau GeNose itu bisa dipakai dengan syarat belum makan dan minum apapun 30 menit sebelum tes.

"Karena kalau udah hasilnya bisa positif, katanya gitu. Aku takut dong aku akhirnya mundur dan diskusi dulu ke temenku. Ternyata temenku lagi ngobrol sama tim GeNose dijelasinnya beda," bebernya.

Pihak GeNose menjelaskan ternyata boleh makan dan minum asal tidak beralkohol. Akhirnya, dia daftar dan melakukan pembayaran sebelum tes. Lalu, dia disuruh tarik nafas dan buang nafas satu-dua kali ke masker. Tarikan nafas ketiga, lubang kantong dimasukkan ke dalam masker dari bawah.

"Karena nanti setelah tarik nafas buangnya harus ke kantong sampai kantong kencang dengan ditiup melalui lubang itu sambil pipa warna biru yang melintang ditekan supaya kantong tertutup rapat tanpa ada angin yg keluar dan kantong tetap kencang," terangnya.

"Setelah selesai, nama kita di kertas yang sudah dinamai ditempel di kantong. Kita tunggu ditempat hasil. Gak ada 10 menit aku duduk, namaku uda dipanggil dengan hasil negatif," Annisa melanjutkan.

3. Berharap GeNose disediakan merata dengan harga yang tetap terjangkau

Lebih Murah dan Cepat, Pengalaman Millennial Surabaya Tes GeNoseMillennial Surabaya, Annisa Ikhlasul Amaliyah (25) saat tes GeNose. Dokumentasi Istimewa

Alumnus Universitas Negeri Surabaya ini berharap supaya GeNose dapat disediakan di tempat-tempat umum lainnya secara merata. Sehingga masyarakat tidak perlu bingung mencari alternatif untuk tes COVID-19. Terlebih, hasilnya cepat keluar, akurasinya tinggi dan harganya sangat terjangkau.

"Ketika alatnya bisa disebarluaskan semoga harganya kalau naik gak sampai banyak, mungkin jadi Rp50 ribu," pungkasnya.

Baca Juga: Alat Tes COVID-19 GeNose Dipakai di 2 Stasiun Kereta Mulai 5 Februari

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya