Lahar Dingin Semeru, Pemprov Pakai Anggaran Belanja Tak Terduga 

Fokus perbaiki infrastruktur

Lumajang, IDN Times -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan memakai anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menangani dampak banjir lahar dingin Semeru di Lumajang. BTT ini akan difokuskan memperbaiki infrastruktur yang rusak.

"Jadi jembatan yang rusak begitu juga perbaikan DAM akan segera dilakukan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) BPBD Provinsi Jatim,” ujar Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Senin (22/4/2024).

Diketahui, banjir lahar dingin juga menyebabkan enam jembatan mengalami kerusakan, satu fasilitas umum dan lima hewan ternak warga. Salah satu jembatan yang mengalami kerusakan ialah Jembatan Mujur II Kelopo Sawit yang baru saja diperbaiki dan diresmikan pada September tahun lalu. 

Adhy mendorong upaya perbaikan jembatan dan Dam bisa diselesaikan sesegera mungkin. Khusus Jembatan Mujur II Keloposawit, Ia menargetkan selesai dalam 1 bulan lebih 1 minggu.

Berkaca pada perbaikan Jembatan Mujur II Keloposawit tahun lalu, ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga bulan, namun Dinas PU Bina Marga bisa merampungkannya dalam dua bulan. 

“Tadi Kepala Dinas PU Bina Marga menyanggupi proses perbaikan Jembatan Mujur II Keloposawit bisa dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan lebih 1 minggu. Tahun lalu bisa lebih cepat dari target, jadi kalau targetnya 1 bulan 1 minggu, semoga bisa lebih cepat dari itu,” jelasnya. 

“Jadi proses perbaikannya dilakukan secara simultan, bukan dikerjakan satu per satu. Sehingga diharapkan bisa selesai dalam waktu singkat dan masyarakat tidak menunggu lama,” tambah Adhy.

Lebih lanjut, terkait relokasi Adhy akan melihat kebutuhannya dengan melihat masih di bawah jalan sepadan atau tidak. "Namun, yang sudah pasti dilakukan adalah rekonstruksi untuk lengsengan tanggul karena sifatnya sangat penting," ucapnya.

Banjir lahar dingin ini bermula dari intensitas hujan yang lebat di Gunung Semeru. Kemudian membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap pada Kamis (18/4/2024) malam. Luapan DAS Regoyo ini menyebabkan tujuh desa dan tiga kelurahan di Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, Pasirian, Lumajang, dan Sukodono terdampak banjir dengan ketinggian air 15-20 cm. 

Total terdapat 495 KK terdampak. 42 KK di antaranya sempat mengungsi di dua titik pengungsian. Juga terdapat tiga korban meninggal dunia. Dua di antaranya merupakan pasangan suami istri warga Dusun Jurang Geger, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. Saat ini, genangan air telah surut dan para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. 

Baca Juga: Tiga Orang Tewas Jadi Korban Banjir Lahar Dingin Semeru

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya