Khofifah Ungkap Alasan Pilih Upacara Sumpah Pemuda di Blitar

Ternyata ada tokoh ini

Blitar, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memilih Kabupaten Blitar sebagai tuan rumah pelaksanaan peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-95 Tahun 2023, Sabtu (28/10/2023). Ternyata pemilihan ini sarat akan makna.

Khofifah mengatakan, ada pemuda luar biasa di Blitar yang berperan besar dalam proses perjuangan prakemerdekaan. Pemuda asli Blitar bernama Soekarni Kartodiwirjo. Pemuda kelahiran Blitar pada 14 Juli 1916 ini adalah pencetus usulan naskah kemerdekaan. 

"Hari ini kita menggelar upacara Hari Sumpah Pemuda di Blitar. Kita ingin napas keteladanan, perjuangan, kepahlawanan bisa tersampaikan dan diikuti keteladanannya. Bahwa tokoh muda pejuang kemerdekaan dari Blitar selain tokoh proklamator Bung Karno, ada juga Soekarni," ujarnya Khofifah.

"Soekarni adalah pemuda Blitar yang mengusulkan naskah proklamasi kemerdekaan yang ditandatangani Soekarno Hatta dengan mengatasnamakan bangsa Indonesia," imbuhnya. 

Tidak hanya itu, alasan Khofifah melaksanakan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di Blitar juga karena daerah ini memiliki kaitan erat dengan perjuangan bangsa Indonesia.

"Selain itu Blitar juga kental dengan peristiwa pemberontakan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang dipimpin Soeprijadi, anak dari bupati Blitar di era kemerdekaan, Raden Darmadi," ungkapnya.

Lebih lanjut, Khofifah berharap peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di Blitar ini bisa memberikan suntikan semangat kepada seluruh masyarakat terutama para pemuda. Bahwa ada lecutan semangat dan perjuangan yang di teteskan dari pahlawan-pahlawan asal Blitar.

Khofifah berharap ketiga tokoh besar dari Blitar tersebut akan memberikan suntikan semangat perjuangan, semangat kepahlawanan dan semangat keteladanan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, tahun 2021 upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dilaksanakan di Tuban. Hal ini tidak terlepas dari jejak atau peran dari Sugondo Djodjopuspito, tokoh pemuda tahun 1928 yang memimpin Kongres Pemuda Indonesia II yang menghasilkan isi Sumpah Pemuda.

Lalu pada tahun 2022, Madiun dipilih menjadi tuan rumah pelaksanaan upacara HSP ke-94. Alasannya, Madiun memiliki sosok pemuda pencetak sejarah yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Konggres Pemuda II.

Sosok tersebut adalah Prof Mr Sunario Sastrowardoyo, pemuda kelahiran Madiun 28 Agustus 1902 ini diketahui aktif sebagai pengacara. Ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. 

Sunario merupakan penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, di kongres tersebut, dia menjadi pembicara dengan makalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya