Khofifah Siap Jadi Orang Pertama yang Divaksin

MUI juga sudah pastikan kehalalannya

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa dirinya siap menjadi salah satu orang yang divaksin COVID-19 pada tahap pertama. Penegasan ini disampaikan supaya masyarakat, khususnya warga Jatim tidak resah soal vaksin tidak aman atau haram.

1. Sampaikan ke Kemenkes kalau siap divaksin pertama

Khofifah Siap Jadi Orang Pertama yang DivaksinIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Keinginan Khofifah agar divaksin pertama sebelum ke warga Jatim telah disampaikannya langsung ke Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M Budi Hidayat. Hal tersebut juga seperti apa yang dilakukan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

"Saya mendengar nanti 20 Januari yang divaksin pertama Bapak Presiden. Saya sampaikan ke bapak Plt P2P (Kemenkes) jikalau memang kami mendapatkan kesempatan pertama, saya juga siap," tegasnya usai rapat dengan Forkompimda Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (26/12/2020).

2. Sebut vaksin juga halal sudah pastikan ke Ketua MUI

Khofifah Siap Jadi Orang Pertama yang DivaksinIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain ingin memastikan keamanan vaksin, Mantan Menteri Sosial itu juga menegaskan kalau vaksin yang didatangkan pemerintah halal untuk disuntikkan ke tubuh. Kepastian itu dia dapat karena beberapa waktu lalu sudah berbincang dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

"Vaksin ini aman dan saat simulasi di RSI Surabaya, Ketua MUI dan Rais Aam PBNU rawuh. Memastikan bahwa vaksin yang sudah sampai di Indonesia halal. Tinggal menunggu finalisasi badan pom (BPOM)," kata Khofifah.

Baca Juga: Turki Klaim Efikasi Vaksin Sinovac Capai 91,25 Persen

3. Jatim dapat 317 ribu vaksin untuk 158 ribu

Khofifah Siap Jadi Orang Pertama yang DivaksinIlustrasi Penyuntikan Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Khofifah mendapatkan bocoran bahwa Jatim akan dijatah 317 ribu vaksin COVID-19 oleh pemerintah pusat. Nah, yang mendapatkan vaksin nantinya hanya 158.500 orang. Karena tiap orang harus disuntik sebanyak dua kali masing-masing dengan jarak 14 hari.

"Kita insyaallah menerima vaksin pada minggu pertama Januari 2021. Itu kira-kira untuk 158 (ribu) orang. Satu vaksin disuntik 2 kali jarak 14 hari kepada masing-masing warga. Ada prioritas, nakes, TNI, Polri, guru," bebernya.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, BI Bantu Danai Pengadaan Vaksin

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya