Khofifah dan 40 Ribu Jemaah Salat di Masjid Al-Akbar Surabaya

Khofifah ajak warga untuk berkuban

Surabaya, IDN Times - Puluhan ribu jemaah memadati Masjid Al Akbar Surabaya sejak pagi, Kamis (29/6/2023). Para jemaah langsung mengisi ruang utama, serambi hingga lantai dua masjid untuk melakukan salat Idul Adha. Salat kali ini diikuti Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.

Setelahnya, takmir mempersilakan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa untuk memberi sambutan sebelum pelaksanaan salat Id . Khofifah mengajak para jemaah untuk berkurban. Jika belum sempat karena kesibukan, dia mengingatkan kurban bisa dilakukan selama tiga hari ke depan.

"Bagi yang masih ada kesibukannya kurban, masih bisa dilaksanakan 3 hari tasyrik, sehingga masih bisa melaksanakan ibadah kurban. Ini referensi kesalehan sosial, berbagi bahagia dan berbagi kesejahteraan," kata dia.

Salat dipimpin langsung oleh imam besar masjid, KH Abdul Hamid Abdullah. Setelah itu dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof M. Nuh yang juga merupakan Ketua Badan Wakaf Indonesia dan Ketua Majelis Wali Amanat ITS.

M. Nuh memberikan ceramah dengan tema 'Membangun Generasi yang Sholeh dan Ke-Kita-an'. Dalam khutbahnya, Nuh mengatakan bahwa semangat ke-kitaan dan gotong royong yang dirintis oleh pendiri bangsa dan negara Indonesia bukanlah sesuatu yang didapat secara serta merta, tetapi melalui proses yang panjang, kompleks dan berat.

“Tidakkah, salat berjemaah (ke-kitaan) memiliki nilai yang jauh lebih besar dibanding sholat sendirian (ke-aku-an). Dan tidakkah, mendahulukan kepentingan umum (ke-kita-an), dibanding kepentingan diri (ke-aku-an), termasuk bagian dari kemuliaan dan pengorbanan,” kata Mustasyar PBNU itu.

Berangkat dari titik persamaan, dikembangkan menjadi garis, bidang dan akhirnya menjadi ruang persamaan. “Proses lahirnya NKRI, Pancasila dan UUD 1945 tidak lain adalah hasil dari semangat persamaan dan ke-Kitaan. Bukan semangat perbedaan dan ke-Akuan. Tugas kita adalah menciptakan sebanyak-banyaknya ruang persamaan dan merawatnya dengan baik," tegas dia.

Sementara itu, jemaah asal Sidoarjo, Nurul Annisa mengaku senang bisa menyempatkan diri menjadi salah satu jemaah salat Idul Adha di Masjid Al Akbar Surabaya. Dia sudah menyangka, jemaah yang datang bakal membludak.

"Saya pertama kali salat idul adha di sini. Ramai banget," katanya ditemui IDN Times usai salat.

Baca Juga: Joe Biden Ucapkan Selamat Idul Adha pada Umat Muslim Dunia

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya