KH Masjkur, Putra Malang yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Gubernur Jatim hadir ke Istana Negara

Surabaya, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh, Jumat (8/11). Salah satu tokoh yang diberikan gelar ialah KH Masjkur. Ia adalah putra daerah Jawa Timur,  lahir pada 30 Desember 1904 di Malang.

1. Jadi kebanggaan warga Jatim

KH Masjkur, Putra Malang yang Dianugerahi Gelar Pahlawan NasionalKH Masjkur. Dok. nu.or.id

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turut menghadiri acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang disandang KH Masjkur.  Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bagi warga Jatim.

“Beliau (Khofifah) diundang langsung oleh Istana untuk mendampingi keluarga K.H Masjkur. Ini suatu kebanggaan dan wujud syukur pemerintah, serta masyarakat Jawa Timur karena salah satu putra terbaiknya tahun ini dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dari Presiden RI,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewai.

2. Berjuang bersama Barisan Sabilillah saat pertempuran 10 November 1945

KH Masjkur, Putra Malang yang Dianugerahi Gelar Pahlawan NasionalIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Aries menambahkan, sosok KH Masjkur memang layak dianugerahi Pahlawan Nasional. Sebab ia adalah bagian dari perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan. Terlebih, ia sangat menonjol saat berjuang melawan penjajahan Jepang.

"KH Masjkur dulu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Masjkur juga tercatat selaku pendiri Pembela Tanah Air (PETA) yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI di seluruh Jawa. Ketika pertempuran 10 November 1945, namanya muncul sebagai pemimpin Barisan Sabilillah," ungkap Aries.

Baca Juga: Mengenal Ruhana Kuddus, Wartawati Pertama Bergelar Pahlawan Nasional

3. Pernah menjabat sebagai Menteri Agama

KH Masjkur, Putra Malang yang Dianugerahi Gelar Pahlawan NasionalIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Setelah merdeka, lanjut Aries, KH Masjkur diberikan amanah oleh Presiden Soekarno. Ia menjabat sebagai Menteri Agama Indonesia keenam yakni pada tahun 1947-1949 dan 1953-1955. Ia juga pernah menjadi anggota DPR RI tahun 1956-1971.

"Beliau juga pernah anggota Dewan Pertimbangan Agung pada tahun 1968," pungkas Aries.

Baca Juga: Enam Tokoh Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya