Kasus Stunting Tinggi, Simak Tips Pencegahan Berikut Ini

Surabaya, IDN Times - Angka stunting di Indonesia khususnya Surabaya terbilang masih tinggi. Hingga awal tahun ini, ada 1.657 balita di Kota Pahlawan mengalami stunting. Dosen Kebidanan FK Unair, Farida Fitriana pun memberikan tips pencegahannya, supaya stunting bisa ditekan.
1. Perhatikan 1.000 HPK
Farida mengatakan, hal yang paling penting ialah mengoptimalkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dia menyebut, bayi lahir di dunia bukan tidak mungkin tanpa proses persalinan, kemudian berlanjut masa bayi. Terhitung 270 hari dalam kandungan dan 730 hari pasca kelahiran itulah yang dinamakan 1000 HPK.
"Ini termasuk fase kunci yang perlu diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi gangguan gizi kronik seperti stunting," ujarnya.
"Berat badan bayi yang baru lahir, kurang dari 2500 gram dan panjangnya kurang dari 48 sentimeter, itu perlu diwaspadai sebagai ciri stunting," dia menambahkan.
Baca Juga: Ribuan Balita di Surabaya Stunting, Pemkot Targetkan 3 Bulan Nol Kasus
2. Minum tablet tambah darah perbanyak zat besi
Nah, untuk menanggulangi dampak dari stunting, perlu intervensi yang berkelanjutan yakni dengan menyiapkan 1.000 HPK. Farida mengatakan, satu dari tiga ibu hamil mengalami anemia dan hal itu bisa menghambat asupan oksigen ke janin sehingga kemungkinan bisa prematur, berat bayi rendah, dan berpotensi stunting.
“Menyiapkan 1000 HPK tidak mahal, remaja putri saat menstruasi dianjurkan minum tablet tambah darah, begitupun dengan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat,” jelas Farida.
3. Jaga pola makan, hindari makanan siap saji
Pemeriksaan kehamilan dengan medis secara berkala, lanjut Farida, bisa membantu kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan, nifas dan ASI dan lain sebagainya. Lebih lanjut, menjaga pola hidup dan makanan gizi seimbang terutama bagi calon pengantin perempuan maupun istri yang tengah mempersiapkan kehamilan.
“Ganti makanan cepat saji dengan makanan bernutrisi tinggi seperti sayur-sayuran,” ucapnya.
Sementara itu, untuk pengantin wanita, lanjut Farida, agar tidak Kekurangan Energi Kronik (KEK) minimal ukuran lingkaran lengannya sebesar 23,5 cm. "Jangan sampai terjebak dengan kesibukan persiapan pernikahan sehingga menyita perhatian gizi penganten wanita,” tutupnya.
Baca Juga: Pengaruh Buruk Stunting hingga Dewasa, Orang Tua Perlu Waspada