Kampus di Jatim Diminta Aktif Tangani COVID-19, Doni Usul KKN Tematik

Perguruan Tinggi bisa ubah perilaku kesehatan masyarakat

Surabaya, IDN Times - Kepala Gugus Tugas COVID-19 Doni Monardo mengajak Perguruan Tinggi di Jatim agar terlibat aktif dalam penanganan pandemik. Pasalnya, saat ini kasus virus corona di Jatim jadi yang tertinggi di Indonesia.

1. Mahasiswa bisa mengampanyekan protokol kesehatan ke masyarakat

Kampus di Jatim Diminta Aktif Tangani COVID-19, Doni Usul KKN TematikKepala Gugus Tugas COVID-19 Doni Monardo (dua dari kanan) saat berada di Surabaya, Minggu (5/7/2020). IDN Times/Dok. Istimewa

Menurut Doni, banyak yang bisa diupayakan oleh kampus-kampus di Jatim. Peran universitas melalui mahasiswanya dapat membantu untuk menggerakkan masyarakat agar bisa mengubah perilakunya sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru. Selain itu mahasiswa juga bisa mendorong masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Pendekatan kemanusiaan dari peran akademisi dan komunitas penting untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat,” ujarnya saat rakor virtual bersama rektor se-Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (5/7/2020).

2. KKN tematik bisa ajak masyarakat untuk peduli pada protokol kesehatan

Kampus di Jatim Diminta Aktif Tangani COVID-19, Doni Usul KKN TematikKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat beradai di Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (24/6). IDN Times/Dok. Istimewa

Salah satunya dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswanya. KKN dapat menjadi upaya inovatif, efisien, dan lebih tepat sasaran. 

“KKN Tematik dapat mengajak masyarakat mengubah perilaku sesuai protokol kesehatan, ditambah menjaga imunitas dengan olahraga dan mengonsumsi makanan sehat,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB ini.

Baca Juga: Muhadjir: Separuh Kasus Nasional Tuntas Jika Jatim Bisa Atasi COVID-19

3. Inovasi perguruan tinggi sangat dibutuhkan

Kampus di Jatim Diminta Aktif Tangani COVID-19, Doni Usul KKN TematikMenteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto (tengah) saat mengunjungi RSUD dr Soetomo, Surabaya, Rabu (24/6). IDN Times/Dok. Istimewa

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto menilai, pengembangan teknologi dari hasil riset dan inovasi akademisi sangat bagus dan dibutuhkan. Dia meminta, dalam implementasinya, seluruh pasien dan spesimen tetap diawasi dan dijaga.

Selain itu, para tenaga medis dan tenaga laboratorium juga harus mendapatkan pelatihan sebelum terjun dalam penanganan COVID-19. “Uji kepada pasien secara klinis dan harus diawasi,” ucapnya.

Mantan Kepala RSPAD ini juga mengingatkan agar penyiapan ruangan laboratorium harus betul-betul memenuhi syarat. “Jangan sampai laboratorium menjadi episentrum baru,” imbuh Terawan.

Baca Juga: Doni Monardo Dapat Informasi Adanya Klaster Jenazah di Jatim

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya