Jumlah Penderita Kusta Capai 2.610 Orang, Dinkes Jatim Galakkan Jelita

Paling banyak ditemukan di Sumenep

Surabaya, IDN Times - Tak hanya Demam Berdarah (DBD), penderita penyakit kusta di Jawa Timur (Jatim) rupanya juga tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) per 11 Januari 2019, ada 2.610 penderita kusta. Dari jumlah tersebut terbanyak berada di kawasan Madura.

1. Sumenep jadi yang terbanyak

Jumlah Penderita Kusta Capai 2.610 Orang, Dinkes Jatim Galakkan JelitaPixabay/DarkoStojanovic

Data Dinkes Jatim menyebutkan bahwa Sumenep menjadi daerah dengan jumlah penderita terbanyak dengan 381orang. Kabupaten lain di Madura, Sampang memiliki 232 penderita, disusul Bangkalan 207 penderita. 

2. Diklaim sudah alami penurunan

Jumlah Penderita Kusta Capai 2.610 Orang, Dinkes Jatim Galakkan Jelitamedicalxpress.com

Meski masih tinggi, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jatim, Setya Budiono menyebut jumlah itu mengalami penurunan. Dia mengatakan bahwa status penderita kusta di Jatim sudah berstatus eliminasi provinsi. "Artinya kasus pravalensinya kurang 1/10.000 penduduk di jatim sudah 0,9 persen,” ujarnya.

3. Dinkes Jatim canangkan program Jelita

Jumlah Penderita Kusta Capai 2.610 Orang, Dinkes Jatim Galakkan JelitaKemkes.go.id

Setya menyampaikan bahwa Dinkes Jatim sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penderita penyakit kusta. Seperti halnya meningkatkan penemuan, pengobatan dan menurunkan pasien kusta sekaligus stigma terhadap penderita.

“Kita mencanangkan program namanya Jelita (Jatim Eliminasi Kusta) dan itu sudah tercapai. Jelita ini strategi yang digunakan Dinkes Jatim disebut dengan Score (Sosialisasi Cari Obati Rehabilitasi dan Evaluasi),” jelas Setya.

Baca Juga: Kemenkes: Wilayah Timur Indonesia Paling Rentan Kusta 

4. Lakukan penanganan dengan ICF

Jumlah Penderita Kusta Capai 2.610 Orang, Dinkes Jatim Galakkan Jelitamedicalsciencenavigator.com

Setya menjelaskan, stategi operasional Jelita yaitu setiap Kabupaten yang penderita kustanya tinggi dilakukan namanya Intensif Case Finding (ICF). Metodenya adalah dengan memeriksa minimal 25 orang di daerah yang terdapat 1 orang penderita. "Biasanya kalau ada yang sakit kusta di sekitarnya akan ada karena penularan melalui kontak erat,” pungkasnya.

Baca Juga: 15 Ribu Kasus Kusta Baru Ditemukan Tiap Tahun di Indonesia 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya