Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jelang Musim Hujan, Ini Peta Daerah Rawan di Jatim

Ilustrasi payung saat hujan turun (unsplash.com/Freddie Marriage)

Surabaya, IDN Times - BPBD Jawa Timur (Jatim) memetakan sejumlah daerah rawan jelang memasuki musim hujan. Diketahui saat ini sedang musim pancaroba, peralihan dari kemarau ke hujan.

Kepala BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, beberapa daerah rawan itu di antaranya Pasuruan Sampang, Bangkalan dan Lamongan yang merupakan rawan banjir dan angin kencang. Kemudian Nganjuk dan Madiun rawan puting beliung.

"Juga wilayah Batu punya potensi longsor dan wilayah Mojokerto berpotensi banjir," terangnya, Selasa (22/10/2024).

Tak hanya memetakan saja, Gatot menyebut kalau BPBD Jatim melakukan antisipasi. Seperti halnya berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota. Kemudian mengirimkan bantuan logistik untuk persiapan mitigasi bencana tersebut.

"Kami sudah mengirimkan bantuan logistik untuk penanganan bencana di kabupaten/kota berupa perahu karet lalu juga ada karung juga ada apa namanya senso, seperti ronjong kamk siapkan dan diberikan ke daerah guna mengantisipasi," ungkapnya.

Tak kalah penting, Gatot mengingatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hingga pemerintah kabupaten/kota setempat untuk mengecek infrastruktur yang berpotensi menimbulkan bencana. Seperti kekuatan tanggul maupun tangkis di bibir sungai.

"Kami minta untuk melakukan pengecekan tanggul yang retak dan potensi jebol," katanya. Pengecekan ini bisa dilakukan mengingat awal musim hujan masih diprediksi pada November mendatang. Meski saat ini sudah mulai turun hujan.

Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda menyatakan kalau turunnya hujan ini bukan pertanda musim hujan. Karena saat ini masih dalam peralihan musim atau yang sering disebut pancaroba.

"Kami mengimbau agar masyarakat waspada dengan musim pancaroba," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Taufiq Hermawan.

Selama musim pancaroba ini, lanjut Taufiq, kondisi cuaca di Jatim tidak stabil. Terkadang hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi atau deras mengguyur secara tiba-tiba. "Bisa menimbulkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang," katanya.   

Taufiq juga mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi dan selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi di Jawa Timur.

Sementara untuk prediksi awal musim hujan, Taufiq menerangkan berdasarkan data milik BMKG diperkirakan akan terjadi pada awal November mendatang. "Awal musim hujan di sebagian wilayah Jatim diprediksi terjadi pada November," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us