Jatah Pupuk Subisidi Naik 100 Persen, Petani Jangan Dipersulit!

Atas instruksi Presiden

Surabaya, IDN Times - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan jatah pupuk subsidi tahun 2024 ini naik 100 persen, dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Kenaikan ini telah ditandatangani atas instruksi langsung dari Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

"Arahan Bapak Presiden pupuk yang dirindukan seluruh petani Indonesia itu kami tandatangani naik volumenya 100 persen per hari ini," ujarnya saat Apel Siaga di Lapangan Makodam V/Brawijaya Surabaya, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut, Amran menyebut kenaikan jatah pupuk subsidi untuk petani ini dapat dilihat dari ditambahnya anggaran. Ia mengatakan, anggaran pupuk ditambah sebesar Rp28 triliun, kini totalnya menjadi Rp54 triliun.

"Kami sudah tanda tangan, naik anggaran pupuk atas arahan Bapak Presiden Rp28 triliun, totalnya menjadi Rp54 triliun. Ini yang dirindukan petani se-Indonesia," katanya. 

Kenaikan pupuk ini, sambung Amran, setelag pihaknya menjalani lima kali rapat koordinasi khusus pupuk. Dalam rapat itu, ia memaparkan bahwa petani hanya butuh sarana produksi dalam hal ini pupuk subsidi.

"Kalau pupuk bermasalah pasti produksi bermasalah," ucapnya.

Amran pun menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim dan pimpinan perusahaan pupuk untuk menyampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota serta para kelompok petani bahwa jatah pupuk naik.

"Tolong kalau bisa hari ini, paling lambat besok sampai poktan infonya dan eksekusinya," tegas dia.

Selain informasi jatah pupuk subsidi naik, Amran juga mengingatkan bahwa semua petani harus dipermudah dalam pengambilannya. Yaitu cukup membawa KTP saja. Ia pun mengancam distributor, agen maupun pengecer yang mempersulit pengambilan pupuk.

"Semua distributor, agen pupuk, pengecer jangan persulit petani. Kalau persulit petani saya cabut izinnya. Tidak boleh jual pupuk lagi. Cukup pakai KTP sesuai perintah Bapak Presiden. Itu jangan diubah lagi. Permudah petani. Mulai hari ini salurkan pupuk," tegas dia.

Amran juga memastikan kalau ketersediaan atau stok pupuk di gudang yang ada di Jatim sangat cukup. Kondisinya saat ini, dari 66 gudang tersedia sebanyak lebih dari 350 ribu ton. Jumlah itu diklaim dapat mencukupi petani selama tiga bulan ke depan. Stoknya pun akan terus ditambah.

Sementara itu, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan, kabar naiknya jatah pupuk subsidi bagi para petani ini akan menambah semangat produksi petani di Jatim. Tak hanya itu saja, para petani mendapatkan bantuan alat pertanian dan juga benih.

Total bantuan yang diterima berupa benih jagung hibrida sejumlah 1.301.265 kg dan benih padi inbrida sejumlah 6.150.000 kg senilai Rp161.715.900.000. Juga diterima bantuan sebanyak 3.700 pompa air dan DAM Parit senilai Rp124.223.000.000.

"Dengan pompanisasi kami ingin bisa sama-sama menjamin atas bantuan 3.700 pompa air bisa meningkatkan hasil produksi padi kita nantinya," katanya.

Bantuan ini dikatakan Adhy sangat tepat diberikan untuk Jawa Timur lantaran Jatim mampu mempertahankan posisi sebagai produsen padi terbesar di Indonesia. Selama 4 tahun berturut-turut mulai tahun 2020 sampai 2023 dengan kontribusi mencapai 17,9 persen terhadap produksi padi nasional.

Adhy juga mengimbau seluruh bupati/wali kota dan semua kalangan untuk bisa mendukung dan fokus pada pelaksanaan percepatan dari produksi padi melalui pompanisasi maupun upaya-upaya lain tak hanya itu ia juga memastikan bahwa Jawa tetap menjadi lumbung pangan nasional.

"Akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak hanya Jawa Timur tapi menyumbang banyak lagi, tidak hanya 17 persen tetapi mungkin lebih dari itu untuk kesejahteraan pangan nasional," tutupnya.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Cetak Laba Rp6,25 Triliun Sepanjang 2023

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya