Gresik, Kabupaten Kaya yang Siap Menanti Bupati Baru

Surabaya, IDN Times - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan digelar pada 2020 mendatang. Salah satu kabupaten yang akan melaksanakan pesta demokrasi ini ialah Gresik.
Dalam pertarungan nanti, para calon dipastikan harus bekerja keras merebut hati warganya. Pasalnya, mereka orang-orang baru yang masih butuh kepercayaan lebih untuk meneruskan tonggak kepemimpinan Bupati saat ini, Sambari Halim Radianto. Salah satu kandidat kuat yang akan maju pada Pilkada 2020 ialah Wakil Bupati Gresik, Moh. Qosim.
Sebelum mengenal para calon yang bersaing, yuk kenali dulu Kabupaten Gresik seperti yang dihimpun IDN Times.
1. Masuk kawasan Gerbangkertosusila
Kabupaten Gresik merupakan daerah ring satu di Jawa Timur. Letak geografisnya bersebelahan tepat di samping ibu kota provinsi, yakni Kota Surabaya. Luas wilayah Gresik mencapai 1.191,25 kilometer persegi. Kabupaten ini juga mempunyai satu pulau yang terkenal yaitu Pulau Bawean yang jaraknya dari pusat kota sekirar 150 kilometer.
Selain itu, Gresik juga dinilai strategis karena berdampingan dengan Kabupaten Lamongan di sebelah Barat, Laut Jawa sebelah Utara, Kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto sebelah Selatan. Kabupaten ini menjadi penyangga Jatim dan masuk kawasan pembangunan Gerbangkertosusila atau Gresik Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.
2. Miliki APBD dan PAD yang besar
Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan. Sebanyak 16 kecamatan di wilayah Pulau Jawa, sedangkan dua lainnya masuk di Pulau Bawean. Anggaran Pembangunan Daerah (APBD) Gresik tergolong besar, menembus Rp3,129 triliun pada tahun 2019. Sementara tahun 2020 meningkat jadi Rp3,6 triliun.
Selain APBD yang besar, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gresik juga tergolong banyak. Angkanya menembus kisaran Rp1 triliun lebih. Hal ini tak lepas dari Gresik yang memiliki kawasan industri, termasuk Petrokimia, Semen Gresik, Wilmar hingga pelabuhan.
Baca Juga: Fakta Sego Krawu Khas Gresik yang Nikmatnya Tiada Tara
3. Tingkat partisipasi pada Pemilu 2019 melebihi target KPU
Terkait kondisi politik, warga Gresik cukup melek politik. Terbukti angka partisipasi pada Pemilu 2019 sebanyak 84 persen. Angka tersebut rupanya melebihi target yang dipatok KPU Gresik yaitu 77,5 persen. Angka ini juga lebih banyak dari Pemilu 2014 yang hanya 73 persen.
Nah, Pilkada Gresik 2020 diprediksi angka partisipannya juga akan lebih naik lagi. Mereka akan menyambut pemimpin baru untuk menggantikan Bupati, Sambari Halim Radianto.
4. Parpol di Gresik dinamis, berbagai skema calon bupati mencuat
Sedangkan partai politik (parpol) yang mendominasi di Gresik ialah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai besutan Presiden keempat, Gus Dur ini memiliki 13 kursi di DPRD kabupaten. Disusul Golkar 8 kursi, Gerinda 8 kursi, PDIP 6 kursi, NasDem 5 kursi, Demokrat 4 kursi, PAN 3 kursi dan PPP 3 kursi.
Keberhasilan PKB sekaligus mengkudeta partai Golkar yang selama ini mendominasi. Kemenangan ini juga membawa angin segar bagi Wakil Bupati, Moh. Qosim. Pria berlatar belakang Nahdliyin ini berpeluang besar diusung PKB.
Bahkan ada berbagai skema pencalonan yang muncul. Salah satunya tukar posisi dengan Bupati, Sambari. Hal itu bukan tidak mungkin terjadi. Karena Sambari masih mempunyai satu kesempatan menjadi wakil bupati. Ia hanya sekali menjadi wakil bupati pada 2005-2010. Skema lain yakni berpasangan dengan beberapa legislator.
Selain itu, ada beberapa nama calon independen yang akan berkontestasi pada Pilkada Gresik. Antara lain; mantan Ketua DPRD Gresik Ahmad Nadir, Ketua PC GP Ansor Gresik, Agus Junaidi Hamzah, Ketua DPC SPSI Gresik Ali Muchsin dan warga Desa Sidowungu Kecamatan Menganti Muhammad Sukoiri.
Baca Juga: Sumenep, Kabupaten Kepulauan yang Identik dengan Bupati Kiai