Gantikan Ayahnya, Arek Sidoarjo Ini Jadi Jemaah Haji Termuda

Surabaya, IDN Times - Perempuan asal Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Fithrotun Nisa menjado jemaah haji termuda di kelompok terbang (kloter) 25 Embarkasi Surabaya. Catatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Nisa berusia 18 tahun lebih dua bulan.
1. Gantikan porsi ayahnya yang meninggal dunia
Nisa, mengaku tak pernah membayangkan dirinya akan menunaikan rukun Islam kelima. Dia dipastikan berangkat setelah menggantikan ayahnya, Ali Akbar yang wafat pada Juli 2021 lalu. Ayahnya meninggal dunia karena sakit mendadak di usia 51 tahun. Sebagai anak tunggal, Nisa menjadi ahli waris pengganti porsi ayahnya.
"Ya kaget ketika harus menggantikan ayah, soalnya kan saya anak tunggal, jadi ya yang jadi ahli warisnya," ujarnya saat di Asrama Haji Surabaya.
Baca Juga: Farah, Gadis 18 Tahun Jemaah Haji Termuda Asal Jombang
2. Nyatakan siap berhaji karena sudah belajar
Meski menjadi haji termuda, Nisa menyatakan siap beribadah di Tanah Suci bersama ibunya, Siti Kurnia yang berusia 53 tahun. Karena ketika ia ditetapkan sebagai ahli waris pengganti ayahnya, dia mulai mempelajari segala hal terkait ibadah haji melalui video-video yang ada di internet.
Tak lupa, ia juga mencari informasi situs-situs bersejarah di Arab Saudi melalui kanal YouTube yang ada. "Saya tertarik, pengin ngunjungi situs-situs sejarah yang ada di sana, seperti Maqam Ibrahim, Gunung Uhud dan lain-lain. Saya sering mencari videonya di YouTube," katanya.
3. Siapkan doa terbaik untuk ayah ketika di Tanah Suci
Tak lupa, ketika berhaji nanti, Nisa akan mendoakan ayah yang disayanginya. "Mendoakan ayah yang sudah meninggal dunia, mendoakan ibu juga agar selalu sehat, saya juga berdoa semoga cita-cita saya kuliah bisa lancar," dia mengungkapkan.
Nisa juga berharap, sepulang dari Makkah Madinah dengan gelar hajjah, ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi selamanya.
Baca Juga: Kloter Terakhir Jemaah Haji Surabaya Masih Ditemukan Silet