Gabung TKN, Khofifah Nonaktif dari Ketua PBNU dan Ketum Muslimat NU

Penonaktifan sejak 20 Januari 2024

Surabaya, IDN Times - Khofifah Indar Parawansa dinonaktifkan dari Ketua PBNU dan Ketua Umum PP Muslimat NU. Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan PBNU nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024 tentang Penonaktifan Fungsionaris PBNU.

Surat tersebut ditetapkan sejak Sabtu (20/1/2024). Ditandatangani oleh Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen Saifullah Yusuf. 

Total ada 60 nama pengurus yang dinonaktifkan. Dari jumlah tersebut, dua nama merupakan Khofifah. Dia dinonaktifkan dari Ketua PBNU dan Ketum PP Muslimat NU. Khofifah tercatat telah menjadi bagian Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran.

Kendati SK tersebut ditetapkan sejak 20 Januari 2024, namun di hari tersebut juga, Khofifah masih memimpin peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-78 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Peringatan Harlah Muslimat NU ke-78 ini jiga terkesan dimajukan. Karena jika dilihat dari situs resmi Muslimat NU, organisasi dalam naungan PBNU ini lahir 29 Maret 1946. Artinya masih dua bulan lagi.

Namun, Khofifah menepis anggapan peringatan Harlah terkesan terburu-buru. Dia mengatakan Harlah Muslimat NU selama ini mengacu pada kalender hijriah, yakni pada 26 Rabiul Akhir. Jika disesuaikan dengan kalender masehi pada saat itu, ia menyebut harlah sudah dimulai sejak November 2023.

"Itu diambil tengah-tengah (antara hijriah dimundurkan dan masehi dimajukan)," jelas perempuan yang juga Gubernur Jatim ini pada Jumat (19/1/2024) lalu.

Terkait anggapan adanya politisasi dalam Harlah Muslimat NU ke-78 karena mendekati hari pencoblosan, ditambah Khofifah adalah TKN Prabowo - Gibran, mantan Menteri Sosial ini menepisnya. Ia menjelaskan kalau Harlah Muslimat NU di tingkat wilayah sudah lebih dulu digelar.

Khofifah juga menyebut kalau Harlah Muslimat NU yang digelar di Stadion GBK Jakarta adalah puncaknya. Dalam kesempatan ini, ia secara tegas tidak mengundang Pasangan Calon (Paslon) Presiden - Wakil Presiden.

"Dari awal saya menyampaikan kita tidak mengundang paslon," tegasnya. Namun, Muslimat NU tetap mengundang Presiden Joko "Jokowi' Widodo dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.

Sekadar diketahui selain Khofifah, juga ada nama KH Asep Saefuddin Chalim dinonaktifkan dari Ketum PP Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Kiai Asep diketahui lebih dulu tercatat bergabung dalam TKN Prabowo - Gibran.

Lebih lanjut, juga ada nama Mustofa Aqiel Sirodj yang merupakan Rais Syuriah dan Habib Lutfi bin Ali bin Yahya sebagai Mustasyar juga dinonaktifkan. Nama-nama itu dinonaktifkan karena menjadi bagian tim sukses calon presiden.

Baca Juga: Hari Pertama Masuk TKN, Khofifah Dampingi Gibran Debat Cawapres

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya