El Nino, Dishut Jatim Cegah Kebakaran Hutan

Semoga berhasil ya

Surabaya, IDN Times - BMKG memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada Agustus ini. Suhu panas memang telah terasa saat ini. Sejumlah kekeringan pun terlah terjadi. Kebakaran hutan dan lahan tak luput dari upaya antisipasi.

Dinas Kehutanan (Dishut) Jawa Timur (Jatim) melakukan berbagai upaya mengantisipasi kejadian kebakaran hutan di tengah musim kemarau el nino tahun 2023 ini. Sejumlah koordinasi dilakukan dengan tingkat pusat maupun daerah. Termasuk pengelola hutan hingga relawan.

Kepala Dishut Jatim, Jumadi mengatakan, kejadian kebakaran yang terjadi tak lepas dari human error. Seperti kasus di Tahura R Soerjo yang dikelola pernah terbakar akibat ada masyarakat yang berburu rusa dan membakar di area hutan.

"Pernah ada yang ketangkap video kamera dan kami lapor ke kepolisian," ujarnya, Jumat (18/8/2023). 

Selain itu, kejadian kebakaran lain juga disebabkan puntung rokok yang terkena ke daun-daun yang kering. "Sekarang musim rontok daun jati, kadang ada yang bakar-bakar di tepi jalan itu asapnya kelihatan di satelit," kata dia.

Nah, untuk kebakaran, Dishut Jatim tak lelah memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar maupun para pengunjung wisata di beberapa tempat wisata dengan imbauan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah atau rumput.

Namun apabila masih terjadi kebakaran, Djumadi menegaskan, pihaknya sudah siap melakukan upaya-upaya yang harus dilakukan. Mulai dari melibatkan petugas, relawan, bahkan dukungan BNPB apabila dibutuhkan.

"Peralatan tidak ada masalah, kami juga akan dibantu BNPB misal kita tidak mampu terkait di daerah tinggi BNPB sudah menyiapkan helikopter untuk water boomingnya jika asesmennya butuh helikopter," kata dia.

Mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim ini berharap angka kebakatan hutan di Jatim lebih sedikit bahkan nihil untuk tahun ini. Dia menyebut tren kebakaran tiap tahunnya menurun.

Diketahui, angka kebakaran yang selalu turun sejak kejadian terbesar di 2019 seluas 7.550,09 hektar atau 0,55 persen dari 1.361.146 hektar hutan di Jatim.

"Yang kemarin (2022) 0,28 persen turun dari tahun sebelumnya (2019) 0,055 turun terus dari terparah pada 2019," pungkasnya.

Baca Juga: Hutan Merapi Ungup-ungup Kebakaran, Pemadaman Cuma Bisa Lewat Udara

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya