COVID-19 Masih Merajalela, Jatim Uji Coba Sekolah Tatap Muka

Terbaru ada penambahan 408 kasus COVID-19 baru

Surabaya, IDN Times - Penambahan kasus COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) masih tinggi. Data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim menyebut ada tambahan 408 kasus baru, Minggu (10/8/2020). Kumulatif terkonfirmasi positif pun kini tembus 25.330 kasus. Dari banyaknya kasus, belum ada satu daerah di Jatim yang zona hijau.

Rinciannya, dari 38 kabupaten/kota se-Jatim, sebanyak delapan daerah zona merah, empat daerah zona kuning dan sisanya yaitu 26 daerah zona oranye. Artinya zona risiko sedang masih mendomonasi provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu.

Meski begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik) berencana menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ata membuka lagi sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB. Uji coba dimulai pada 18 Agustus mendatang di sekolah-sekolah negeri dan swasta.

Penerapan uji coba PTM dilaksanakan setelah Gubernur Khofifah menerbitkan surat edaran pada Minggu (9/8/2020). Edaran itu ditujukan untuk Bupati/Wali Kota se-Jatim. "Hari ini diterima dan teknisnya akan ditambahi dari surat Kadindik," ujar Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi dalam pembukaan webinar series program PKPLK, Senin (10/8/2020).

1. Uji coba PTM dilakukan karena adanya kendala di PJJ

COVID-19 Masih Merajalela, Jatim Uji Coba Sekolah Tatap MukaSimulasi pembelajaran tatap muka di SMP Negeri Surabaya, Senin (3/8/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Uji coba PTM, lanjut Wahid, dirasa perlu. Karena berdasarkan evaluasi, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) banyak menuai kendala. Mulai keterbatasan sarana prasarana di keluarga tidak mampu. "Ada juga yang punya HP satu bapaknya saja, tapi anaknya banyak butuh PJJ," katanya.

Tak sedikit dalam pelaksanaan PJJ, siswa juga mengalami kendala internet. Kemudian ada temuan terbatasnya SDM dalam menggunakan teknologi. "Maka dari itu cabang dinas dan kepala sekolah kami minta koordinasi dengan gugus tugas COVID-19," tegas Wahid.

2. Harus siapkan perlengkapan protokol kesehatan, kantin diminta tutup saat uji coba PTM

COVID-19 Masih Merajalela, Jatim Uji Coba Sekolah Tatap Mukaunsplash.com/Praveen kumar Mathivanan

Tak lupa, dalam uji coba PTM sekolah harus menyiapkan alat cuci tangan, disinfektan dan perlengkapan sesuai protokol kesehatan. Wahid juga mengingatkan agar sekolah memperhatikan alat ibadah yang dibawa siswa. "Jangan sampai alat ibadah seperti sajadah digunakan bergantian. Harus bawa sendiri-sendiri," katanya.

Untuk guru, diminta jaga jarak dan tidak boleh berkeliling kelas. Kantin disarankan tetap tutup dan siswa membawa bekal.

3. Uji coba PTM dilakukan dua pekan kecuali zona merah

COVID-19 Masih Merajalela, Jatim Uji Coba Sekolah Tatap MukaIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Nantinya, uji coba PTM akan berlangsung selama dua pekan. Selanjutnya Dindik Jatim akan melakukan evaluasi pelaksanaannya. Apabila berjalan lancar, maka awal September akan dikembangkan ke kelas yang lebih besar lagi. Wahid meminta semua pihak memantau pelaksanaan uji coba ini, sebab akan menjadi pilot project secara nasional.

"Kebijakan bu gubernur dalam uji coba ini bisa dilakukan kecuali di zona merah," katanya.

Baca Juga: Simulasi Boleh, Sekolah di Surabaya Jangan Buka Dulu

4. Zona oranye diikuti 25 persen siswa, zona hijau 50 persen

COVID-19 Masih Merajalela, Jatim Uji Coba Sekolah Tatap MukaSimulasi pembelajaran tatap muka di SMP Negeri Surabaya, Senin (3/8/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Lebih lanjut, Dindik Jatim hanya memperkenankan 25 persen siswa yang masuk atau mengikuti uji coba PTM dari total keseluruhan secara bergiliran di zona oranye. Diasumsikan, jika dalam satu kelas berjumlah 36 siswa, maka saat ujicoba hanya sembilan siswa yang dizinkan masuk.

"Pembelajaran tatap muka juga hanya setengah. Tidak delapan jam pelajaran, tapi hanya empat jam. sementara zona hijau bisa 50 persen," terang Wahid.

Baca Juga: Masuk Zona Kuning, Tulungagung Segera Gelar Simulasi KBM Tatap Muka

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya