Lumajang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) dan Lumajang terus melakukan penanganan dampak banjir lahar dingin di kawasan Gunung Semeru. Bantuan konsumsi dan logistik dipastikan telah terdistribusi ke masyarakat.

"Petugas Dapur Umum mendistribusikan konsumsi bagi warga terdampak. Kemudian Tim BPBD Lumajang dan pihak terkait lainnya akan melanjutkan kegiatan pembersihan material lumpur yang masih tersisa di beberapa titik," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto kepada IDN Times, Minggu (21/4/2024).

Selain melakukan pembersihan lumpur maupun material akibat banjir lahar dingin tersebut, Gatot menyampaikan bahwa BPBD juga saat ini sedang mendata bangunan yang rusak. Prosesnya sudah masuk dalam assesment.

"Ini masih dilakukan proses pendataan lanjutan. Serta assesment untuk bangunan terdampak," kata Gatot.

Rekap data sementara milii BPBD Jatim, kata Gatot, ada sebanyak 495 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 24 jaringan irigasi terdampak, 18 jembatan rusak, lima hewan, satu wisata pemandian Tirtosari yang turut rusak. Kemudian untuk korban jiwa ada tiga orang. Satu terkena longsor dan dua lainnya terkena banjir lahar dingin.

Dua korban banjir lahar dingin itu, warga Dusun Jurang Geger RT 14 RW 07, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Bambang (50) dan Ngatini (47). "Dua ini korban lahar dingin, satunya longsor," kata Gatot.

Sementara untuk lokasi terdampak antara lain, Kecamatan Pronojiwo tiga desa, Candipuro lima desa, Pasiran lima desa, Lumajang lima desa, Sukodono tiga desa, Sumbersuko dua desa, Pasrujambe tiga desa, Padang dua desa dan Tempeh satu desa.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, luapan lahar dingin terjadi setelah hujan dengan itensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah Gunung Semeru sejak Kamis (19/4/2024) sore. Akibatnya DAS Regoyo meluap dan merendam permukiman warga pada pukul 19.30 WIB.

Baca Juga: Tiga Orang Tewas Jadi Korban Banjir Lahar Dingin Semeru