Bayu Airlangga di Pilwali Surabaya, Pengamat: Ada Kans
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo, Bayu Airlangga santer diisukan maju di Pilwali Surabaya 2024. Politisi Golkar yang juga Ketua Projo Jatim ini pun telah mendaftar bacawali di dua partai yakni PSI dan NasDem.
Langkah yang ditempuh Bayu ini menyita perhatian pengamat politik maupun publik. Karena dia terbilang berani untuk menantang petahana, Eri Cahyadi - Armuji yang juga mendaftar di sejumlah partai politik. Mulai dari PDIP, PKB, Demokrat, PPP, Nasdem, PSI dan PAN.
Untuk Golkar memang tidak membuka pendaftaran, tapi nama Eri sudah tercantum dalam surat tugas yang diusulkan DPD Golkar Surabaya. Begitu juga PKS, tidak membuka pendaftaran, namun Eri sudah sowan dan mengaku bersyukur jika masuk radar penjaringan bacawali.
1. Bayu disebut jadi warna baru di Pilwali Surabaya
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menilai untuk menantang petahana yang masif mendaftar ke semua parpol, kans Bayu turun di Pilwali Surabaya cukup besar termasuk dalam peluang menangnya.
"Beberapa waktu terakhir ini nama Bayu Airlangga muncul dan cukup positif respons di masyarakat. Bayu memberi warna baru bagi masyarakat di Surabaya," ujarnya.
2. Jika ingin menang harus turun ke masyarakat
Fahrul mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan Bayu jika memang ingin mengalahkan petahana Eri di Pilwali Surabaya 2024. Pertama pendekatan ke masyarakat harus jauh lebih masif lagi.
"Saya melihat dari berbagai kabar media bahwa Bayu tidak hanya spekulatif di Surabaya, tapi Bayu memang sudah turun dan bergerak. Namun saya kira intensitasnya harus diperkuat lagi," katanya.
"Bayu juga harus melakukan pendekatan kultural ke berbagai kelompok masyarakat, mulai Nahdliyin dan kelompok nasionalis. Karakter warga Surabaya ini masih kental kultural baik itu Nahdliyin dan nasionalis. Jadi itu perlu ditekankan lagi. Ini momentum bagus untuk Bayu asal yang bersangkutan mau memperbanyak pertemuan kultural di masyarakat," tambahnya.
3. Faktor Pakde Karwo pengaruhi elektabilitas Bayu
Menurut Fahrul, Bayu sosok yang bisa dijual di masyarakat. Selain merupakan kader Golkar serta Ketua Projo Jatim, Bayu merupakan menantu dari Gubernur Jatim 2009-2019 Soekarwo, di mana masih banyak loyalis Pakde Karwo di Surabaya yang bisa dijadikan mesin politik kuat.
"Kans Bayu dalam hal elektabilitas figur cukup bagus dan menjual baik dalam konteks cawali atau seandainya opsinya dia sebagai cawawali. Jadi kansnya bagus, tinggal Bayu harus kerja keras lebih lagi turun ke bawah," jelasnya.
"Bayu juga harus bisa merepresentasikan dirinya sebagai pemimpin pro rakyat cilik seperti Pakde Karwo. Bayu juga sudah mengenyam pengalaman sebagai legislatif selama beberapa tahun di DPRD Jatim," imbuh dia.
4. Konstelasi politik nasional dapat bantu langkah Bayu
Fahrul menyebut faktor konstelasi politik nasional akan menguntungkan bagi Bayu jika Ketua Projo Jatim ini mendapat rekomendasi maju Pilwali Surabaya 2024 dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Di daerah besar itu ada kecenderungan minimnya penantang yang potensial. Jadi munculnya figur Bayu Airlangga melalui partai-partai di KIM nanti bisa menjadi harapan baru yang bisa menjadi opsi bagi masyarakat di samping petahana Eri Cahyadi," jelasnya.
"Hari ini, di kota besar seperti Surabaya akan mendapat momentum konstelasi pilpres yang akan terbawa di level pilkada. Bayu sebagai salah satu ketua elemen Projo yang turut memenangkan Prabowo-Gibran di Surabaya dan secara luas di Jatim harus bisa mengambil momentum ini," tambahnya.
Apalagi, kata Fahrul, masih banyak partai di Surabaya yang belum menentukan arah dukungan di Pilwali Surabaya 2024. "Seperti mendaftar di PSI ini sebuah hal bagus, mengingat tren positif yang saat ini dimiliki PSI di Surabaya. Kemudian di samping mendekati partai-partai KIM, Bayu juga harus bisa merangkul partai-partai lain seperti PKS yang punya basis militan di kota metropolitan, termasuk NasDem dan PPP," jelasnya.
"Momentum sudah ada, tinggal Bayu harus bekerja keras di bawah. Karena bukan pekerjaan mudah mengalahkan petahana di Surabaya," tandasnya.
Baca Juga: Survei ARCI, Ahmad Dhani-Bayu Airlangga Lawan Kuat Eri-Armuji